Banyak Agenda Politik, Aburizal Minta Sayap Golkar Kompak

Aburizal Bakrie saat menghadiri rapimnas SOKSI.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yunisa Herawati

VIVA.co.id – Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie mengimbau Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia atau SOKSI kembali bersatu.

Misbakhun Ingatkan PDIP Tak Amnesia soal Kenaikan PPN

Apalagi setelah Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia memutuskan bahwa kepengurusan SOKSI yang sah adalah di bawah kepemimpinan Ade Komarudin.

Seperti diketahui bahwa SOKSI sempat terpecah tiga. Pertama SOKSI yang dipimpin Ade Komarudin, kemudian Ali Wongso, dan Laurence Siburian.

Peluang Jokowi Gabung ke Partai Selepas PDIP: Belum Konkrit, Belum Ada Tawaran Posisi Strategis

"Karena sudah disahkan, mereka harus kembali lagi, sama-sama bersatu. Namanya juga saudara, saya mengajak mereka untuk kembali lagi," kata Aburizal di sela Rapimnas SOKSI, di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu 8 September 2017.

Menurut dia, Golkar tak seharusnya terpecah belah seperti sempat terjadi dualisme kepengurusan Golkar yakni versi Munas Bali dan Munas Jakarta. Saat ini, kata dia, partai berlambang pohon beringin harus fokus menghadapi Pemilu 2019.

Jokowi Tanpa Partai dan Diisukan Gabung Golkar, Bahlil: Kami Selalu Terbuka kepada Siapa Saja

"Enggak ada lagi sekarang Golkar pimpinan Agung (Agung Laksono) dan Golkar Aburizal. Sudahlah jangan berantem, capek," ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Ketua SOKSI Ade Komarudin meminta seluruh anggotanya untuk fokus membangun organisasi dan solid memenangkan partai bernuansa kuning ini dalam Pemiliu 2019.

"Sekarang kita harus bekerja menyukseskan visi Golkar melalui blueprint Golkar 2045," ujar dia.

Dia berharap, tak ada lagi pihak yang mengusik organisasinya. Sebab, SOKSI yang sah adalah di bawah kepemimpinannya sebagaimana keputusan Dirjen AHU Kemenkum HAM.

"Kalau di daerah masih ada yang mengganggu konsolidasi SOKSI, tolong tegur baik-baik. Apalagi pastinya itu keluarga besar. Seperti yang saya bilang ini seperti perang antara Pandawa dan Kurawa. Sudah lah kita tutup dan buka lembaran baru," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya