DPR Minta Gedung Baru, Marzuki Alie Takut APBN Jebol
- ANTARA FOTO/Syailendra Hafiz
VIVA.co.id – Ketua DPR periode 2009-2014 Marzuki Alie mengatakan wajar jika anggota dewan mengeluhkan perlunya gedung baru karena kondisinya memang sudah tak representatif. Namun, untuk saat ini pembangunan gedung baru dianggap belum tepat karena akan mengganggu APBN.
Marzuki mengatakan, penerimaan negara dari sektor pajak belum sesuai target. Maka diperlukan kesabaran dari DPR, agar tak memaksakan gedung baru.
"Sekarang ini kan defisit APBN luar biasa. Kemudian fiskal kita kan masalah, penerimaan pajak kita tak mencapai target, harusnya ada empatinya di sana," kata Marzuki, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2017.
Dijelaskan dia, gedung baru yang diusulkan DPR, bukan usulan baru. Sejak era Ketua Agung Laksono, lalu dilanjutkan dengan Marzuki Alie, keinginan membangun gedung baru itu sudah didorong. Namun, karena kritikan publik yang ramai, maka dibatalkan.
Marzuki menilai, jika dibandingkan dengan gedung baru DPR maka program-program pembangunan yang lain untuk rakyat, menurutnya harus diprioritaskan. Untuk itu, ia meminta rekan-rekannya di dewan untuk bersabar.
Dikhawatirkan, jika APBN nanti akan jebol karena anggaran yang juga harus dikeluarkan untuk gedung baru DPR tidak sedikit.
"Tunggu ekonomi membaik, penerimaan pajaknya juga baik, defisit APBN-nya tidak seperti sekarang. Terus terang bisa-bisa ini melampaui angka tiga persen ini melanggar undang-undang. Nah, kan tidak baik," kata mantan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu.
Karena defisit ini, Marzuki mengatakan sejumlah anggaran di sektor pendidikan, dipotong. Seperti program Bidikmisi yakni bantuan pendidikan untuk masyarakat tidak mampu, terpaksa dipangkas. Lalu anggaran penelitian juga dipotong, hingga beasiswa dosen-dosen ke luar negeri juga dipotong.
"Nah, di situ saya minta teman-teman saya di DPR itu empatilah dengan situasi sekarang. Jangan anggaran pendidikan ini yang dipotong, enggak baik anggaran pendidikan ini dipotong," imbau Marzuki.