PDIP Akan Lanjutkan Proses Hukum soal Tuduhan PKI
- VIVA/Eduard
VIVA.co.id – Polemik tuduhan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono yang menyatakan PDI Perjuangan mirip dengan PKI tampaknya belum usai. Meskipun, surat pernyataan maaf telah dikirim Arief kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu.
Hal itu disampaikan langsung Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai berkunjung ke kediaman tokoh senior Partai PPP, Hamzah Haz di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu 5 Agustus 2017.
"Ya, kami sudah menerima pernyataan permintaan maaf itu, dalam tradisi budaya timur, maaf memaafkan adalah satu hal yang sangat baik ya, dan itu juga yang akan kami lakukan," kata Hasto.
Kendati demikian, Hasto mengungkapkan, partainya saat ini juga tengah mempelajari langkah hukum guna merespons tuduhan yang mendeskriditkan PDI Perjuangan tersebut.
Sebagai negara yang menjunjung tinggi aspek hukum, kata Hasto, langkah hukum adalah konsekuensi yang harus disikapi dalam bersikap di Indonesia.
Ia mengatakan, pernyataan Arief Poyuono yang menyamakan PDI Perjuangan seperti PKI telah menyentuh aspek martabat dan kehormatan partai, serta marwah PDI Perjuangan.
Menurut Hasto, sejatinya seorang pemimpin atau politisi harus disiplin serta dilandasi oleh pemikiran yang baik sebelum berbicara di muka umum. Hal itu dinilai sangat penting, agar apa yang disampaikan di muka umum, masyarakat dapat menangkap pernyataan tersebut sebagai pernyataan yang membangun sebuah peradaban.
"Apalagi pernyataan itu dikemukakan oleh anggota partai politik. Apa pun yang dikatakan oleh politisi mempunyai konsekuensi-konsekuensi politik dan setiap pihak harus bertanggung jawab atas apa yang diucapkan," kata Hasto.
Langkah hukum ini, menurut Hasto, adalah konsekuensi dalam bersikap di Indonesia, suatu negara yang menjunjung tinggi aspek hukum. Saat ini tim lembaga bantuan hukum PDI Perjuangan tengah mengkaji materi untuk memperkarakan pernyataan Arief.
"Ini merupakan bagian dari pembelajaran, agar sekali lagi hati-hati di dalam berbicara sebagai politisi," tuturnya.