Dukung Jokowi, Perindo Tidak Minder
- VIVA.co.id/ Irwandi Arsyad
VIVA.co.id – Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menyatakan siap mendukung Joko Widodo di Pilpres 2019. Manuver Perindo direspons dingin oleh sejumlah koalisi parpol pemerintah seperti PKB dan Nasdem. Namun, Perindo tetap percaya diri dan tidak minder.
"Secara prinsip dan kontekstual, Perindo hadir atas kebutuhan bangsa. Apakah kami partai baru? Ya betul. Tapi ingat, semua parpol untuk Pemilu 2019 masih sama-sama nol. Ini masih mendayung sama-sama. Kita buktikan saja," kata Sekjen DPP Perindo Ahmad Rofiq kepada VIVA.co.id, Jumat, 4 Agustus 2017.
Dia menegaskan, meski sebagai parpol baru, Perindo sudah memiliki akar rumput yang bergerak kuat. Tujuan ke depan menegaskan Perindo sebagai parpol yang bukan instan namun tetap eksis dengan visi misi yang dimiliki.
"Sejak kami berdiri, sudah punya visi misi yang terarah untuk membangun, berperan bagi bangsa Indonesia. Kami terpanggil untuk memberikan harapan baru," ujar Rofiq.
Kemudian, Perindo pun tak akan ambil pusing terkait respons dingin sejumlah parpol pendukung pemerintah. Sambil berjalan, Perindo pasca Rapimnas akhir tahun ini akan memastikan sikap mendukung Jokowi. Sejauh ini, ia memastikan komunikasi dengan parpol seperti Hanura dan Nasdem juga berjalan baik.
"Kalau kami masih direspons dingin, tidak apa-apa. Kami siap membuktikan untuk masyarakat. Aspek kebersamaan dan perjuangan yang kami buktikan. Ini setelah rapimnas akan dipertegas," tuturnya.
Seperti diberitakan, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo menyatakan dukungan kepada Jokowi untuk maju lagi sebagai capres di Pemilu 2019. Manuver yang mendadak ini mengejutkan berbagai pihak termasuk parpol koalisi pemerintah. Pasalnya, selama ini Hary Tanoe berserta Perindo kerap 'berseberangan' dengan pemerintah.
Sebelumnya, elite PKB yang diwakili Wakil Sekjen DPP Daniel Johan mengatakan secara dukungan akan bertambah dengan kehadiran Perindo. Namun, secara politik, dukungan Perindo masih biasa saja. Salah satu faktornya karena Perindo masih terhitung parpol baru dan belum teruji ikut pemilu. (ase)