Novanto Tersangka, Golkar: Kami Beda Dengan Demokrat

Setya Novanto.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA.co.id – Kader Muda Golkar menyampaikan respons terkait spekulasi internal partai pasca Ketua Umum Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka. Anggota Kader Muda sekaligus Wakil Sekjen DPP Golkar Maman Abdurahman mengatakan, kondisi internal partai sampai saat ini solid.

Dia menekankan, Golkar berbeda dengan parpol lain seperti misalnya Demokrat yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono. Alasannya, Golkar bukan partai figur seperti Demokrat atau parpol lainnya.

"Berbeda, misal zaman SBY. Terjadi tekanan politik luar biasa berdampak pada Demokrat. Kenapa? Karena Partai Demokrat adalah partai figur. Karena kita bukan partai figur, satu-satunya partai yang hari ini masih mengedepankan dan memiliki nilai-nilai asas demokrasi," kata Maman di Jakarta, Selasa, 25 Juli 2017.

Maman menegaskan, seluruh kader dan fungsionaris partai Golkar tidak akan khawatir dengan kasus yang menjerat Novanto. Sebab, kata Maman, Golkar sudah mempunyai sistem yang sudah bagus dan rapi dari tingkat desa, ranting sampai ke DPP.

Namun, jika ada yang beropini bahwa status dan kasus hukum yang menjerat Novanto akan berpengaruh terhadap citra partai adalah hal yang sah-sah saja. Namun, saat ini, yang mengetahui kondisi internal Golkar adalah internal kepengurusan dan kader.

"Jatuh bangun partai itu kembali ke internal kita. Kalau kita sepakat untuk menjaga partai ini saya yakin partai ini tetap berdiri tegak. Alhamdulillah dari DPD II, DPD I, DPP Dewan pembina, Dewan Pakar, Dewan Kehormatan solid semuanya satu suara," ujarnya.

Tidak Ada Munaslub

Maman menegaskan juga bahwa Golkar tak akan melaksanakan Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) untuk pergantian ketua umum. Dia menyebut, Golkar akan tetap solid dan dipimpin Ketua Umum Golkar Setya Novanto.

Survei: Pemilih PKS dan Golkar di Depok Solid Dukung Duet Imam-Ririn

"Kalau ganti ketum umum apakah enggak butuh enegi? butuh energi besar loh, energi panjang," kata Maman.

Dia menduga adanya dorongan Munaslub itu hanya segelintir dari luar partai yang punya skenario memecah belah Golkar. "Jadi saya membaca ada orang eksternal juga yang mencoba pecah belah Golkar sehingga akhirnya kita terjebak pada sesuatu yang tidak produktif," ujarnya.

HUT ke-60 Golkar Akan Pecahkan Rekor MURI, Gelar Senam di Seluruh Indonesia

Dia menyebut, kebutuhan dan kepentingan paling penting dan mendesak di depan mata yakni menyongsong persiapan Pilkada serentak 2018 dan Pemilu tahun 2019. "Hari ini kebutuhan Golkar bukan Munaslub tapi bagaimana kita bisa solid bergandengan tangan tuntaskan program internal dan menyongsong pilkada 2018 Pileg dan Pilpres 2019," ucapnya.

Menurut dia, hal itu sejalan dengan pesan dari Dewan Pembina, Dewan Pakar dan Dewan Kehormatan Partai Golkar. "Pesan dari Dewan Pembina, Dewan Pakar dan Dewan Kehormatan kita, agar agenda-agenda program kerja partai harus menjadi prioritas kader.” (mus)

Ungkit Pesan Bahlil, Ketua DPD: Golkar Harus Jadi Lokomotif Kemenangan RK-Suswono
Anggota DPRD DKI Jakarta, Alia Noorayu Laksono

Sosialisasi Perda, Alia Laksono: Pemahaman Menyeluruh Masyarakat Sangat Diperlukan

Anggota DPRD DKI Jakarta, Alia Noorayu Laksono, mengatakan kalau Peraturan Daerah atau Perda dibuat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Maka sosialisasi penting

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024