PDIP: Kasus Pelaporan 'Ndeso' Kaesang Bagian Politik

Kaesang Pangarep
Sumber :
  • instagram.com/kaesangp

VIVA.co.id – Politikus PDIP Eva Sundari menilai pelaporan putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dengan tuduhan ujaran kebencian sebagai bagian dari politik. Pelaporan terhadap Kaesang dianggap hanya bagian serangan kepada pemerintah.

Kaesang Targetkan Herman Deru Dapat Menang Telak di Pilkada Sumatera Selatan

"Ini politik bukan sekadar ujaran kebencian. Pemerintahan pasti akan diserang terus menerus," kata Eva di gedung DPR, Jakarta, Kamis 6 Juli 2017.

Ia menilai vlog Kaesang sama sekali tak ada unsur mobilisasi ujaran kebencian. Kalau pun dilaporkan seperti saat ini maka ia yakin tak ada satu bukti yang memenuhi syarat ujaran kebencian.

Blusukan ke Pasar Badung Bareng Cagub Bali, Kaesang: Saya Titip Pilih yang Gundul

"Tapi Pak Jokowi saja dikata-katai PKI, pro Cina. Kaesang bisa dijadikan entry poin untuk serang Jokowi atau pemerintahan. Berlebihan kalau disebut sebagai ujaran kebencian," lanjut Eva.

Menurutnya, polisi memang mempunyai kewajiban menindaklanjuti. Tapi kepolisian juga harus teliti apakah konten blog Kaesang memiliki unsur ujaran kebencian atau tidak. Apalagi pelapor juga memiliki masalah hukum sehingga dianggapnya tak sah untuk ditindaklanjuti.

KPK Putuskan Numpang Jet Pribadi Kaesang bukan Gratifikasi

"Aku kurang apa. dikatain PKI. Tapi kan enggak tak tindaklanjuti. Padahal lebih punya peluang aku untuk mengkriminalkan orang. Tapi kan aku mau hemat energi. Kasian polisilah masa urus orang yang asbun," kata Eva.

Ia pun mengharapkan agar semua pihak tak bertindak atau memakai hukum sebagai alat untuk menjatuhkan orang atau menyalurkan kebencian.

"Hukum kan untuk order ini kok jadi disorder, jadi sayang gitu," ujar Eva.

Jokowi blusukan bareng paslon nomor urut 2 Respati-Astrid di Pasar Klitikan Notoharjo, Semanggi, Solo

Jokowi dan Kaesang Turun Gunung 'Kampanyekan' Paslon Respati-Astrid di Pasar Klitikan Solo

Kehadiran Jokowi disambut antusias para pedagang Pasar Klitikan Notoharjo.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024