Pemerintah Diminta Jangan Rajin Naikkan Tarif Listrik
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Anggota DPR Hafisz Tohir mengkritisi rencana pemerintah yang akan kembali menyesuaikan tarif dasar listrik (TDL) bagi pelanggan 900 VA non subsidi pada 2017. Kebijakan ini dinilai belum tepat karena justru akan membebani rakyat yang tak mampu.
Hafisz menyebut masih ada sekitar 28 juta jiwa rakyat hidup di bawah kemiskinan dengan penghasilan di bawah Rp 500 ribu perbulan.
"Saya sebagai wakil rakyat, sangat menyesalkan kenaikan tarif dasar listrik. Tidak semua rakyat mampu membayar," kata Hafisz Tohir dalam pesan singkatnya, Rabu, 14 Juni 2017.
Dia menambahkan, selain 28 juta jiwa yang hidup di bawah kemiskinan, masih ada 77 juta rakyat pra sejahtera yang hanya berpenghasilan rata-rata Rp 1,2 juta per bulan. Dengan data ini, sebenarnya pemerintah bisa berpikir ulang agar tak seringkali menaikkan tarif dasar listrik yang menjadi kepentingan masyarakat banyak.
"Ini yang harus ditinjau, dikaji karena berpotensi menjadi beban bagi rakyat miskin," tutur mantan Ketua Komisi VI DPR itu.
Hafisz berharap pemerintah bisa bijak dalam mengeluarkan kebijakan. Jika memang ingin menyesuaikan kenaikan tarif maka harus dipertimbangkan secara matang. Tak perlu memakai istilah pencabutan subsidi yang membingungkan masyarakat.
"Kaji ulang. Rencana ini masih bisa dibatalkan. Jangan rajin naikkan TDL," ujarnya.
Seperti diketahui, tariff adjustment atau? penyesuaian tarif bagi pelanggan 900 Volt Ampre (VA) non subsidi atau rumah tangga mampu rencananya akan diberlakukan pada Juli 2017. Sebelumnya, penyesuaian tarif sudah diberlakukan pada periode Mei 2017. Upaya ini sebagai langkah pemerintah untuk mengurangi subsidi.
Pelanggan 900 VA non subsidi masuk daftar golongan yang dikenakan penyesuaian secara berkala.