Survei: Nurdin Abdullah Kandidat Potensial di Pilgub Sulsel
- VIVA.co.id/Reza Fajri
VIVA.co.id – Poltracking Indonesia merilis survei terkait kandidat potensial di Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2018. Berdasarkan temuan survei, jika Pilkada Sulsel dilaksanakan sekarang dengan simulasi 27 kandidat, nama Nurdin Abdullah (14,43 persen) dan Ichsan Yasin Limpo (10,70 persen) merupakan dua nama yang menduduki peringkat teratas.
Sementara itu, jika simulasi dilakukan dengan empat kandidat, nama Nurdin Abdullah mendapat angka tertinggi dengan angka 17,40 persen. Kemudian, disusul Ichsan Yasin Limpo (14,69 persen), Nurdin Halid (13,27 persen), dan Agus Arifin Nu'mang (11,21 persen).
"Berdasarkan fakta politik, dengan pola konfigurasi elektabilitas seperti ini, maka rivalitas keempat kontestan Pilkada Sulawesi Selatan akan berlangsung ketat," kata Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda dalam pemaparan survei di Menteng, Jakarta, Selasa 13 Juni 2017.
Dalam berbagai simulasi, belum ada kandidat dengan elektabilitas yang kuat, yaitu di atas 30 persen. Dengan kata lain, hingga kini belum ada kandidat yang sangat dominan atau superior di Sulsel.
"Ini menandakan bahwa publik Sulsel belum menemukan kandidat yang pas dan ideal memimpin Provinsi Sulsel untuk lima tahun mendatang," ujar Hanta.
Apalagi terkait kemantapan pilihan, publik yang mengatakan sudah mantap (strong voters) diketahui baru sebesar 28,87 persen. Sementara itu, yang masih akan berubah (swing voters) sebanyak 37,37 persen, dan yang belum menentukan pilihan (undecided voters) yaitu 33,76 persen.
"Dengan jadwal pelaksanaan Pilkada Sulawesi Selatan 2018 yang masih menyisakan satu tahun lalu, potensi terjadinya pergeseran pemilih sangat mungkin terjadi," kata Hanta.
Survei ini dilaksanakan pada 18-24 Mei 2017 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah responden adalah 800 orang dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Nurdin Halid Isyaratkan Akui Kalah dari Nurdin Abdullah
"Cita dan mimpi kita ternyata Allah belum menyetujuinya."
