Cerita Ketum PAN Soal Aliran Dana Soetrisno ke Amien Rais
- VIVA.co.id/Reza Fajri
VIVA.co.id – Dua politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) yakni Amien Rais dan Soetrisno Bachir tengah menjadi sorotan. Keduanya dikaitkan dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan era Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari.
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan merespons mengenai kasus dugaan korupsi ini.
"Dulu Pak Amien dan Mas Tris kan hubungannya sudah lama sekali, sudah bersahabat lama," kata Zulkifli usai acara buka bersama di rumah dinasnya di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat 2 Juni 2017.
Dia menceritakan sejak dulu, Soetrisno merupakan pengusaha yang dermawan dan selalu membantu berbagai kalangan, tidak hanya Amien Rais. Sebagian aliran dana ke Amien dikatakannya tidak terkait dengan pengadaan alat kesehatan.
"Pada waktu itu, seperti yang diberitakan, ada Soetrisno Bachir Foundation, membantu dari sekian banyak, tidak hanya Pak Amien. Dari sekian banyak itu sebagian ada untuk Pak Amien itu. Jadi, tidak ada urusan dengan alkes itu," ujar Ketua MPR ini.
Sebelumnya, Ketua Majelis Kehomatan PAN, Amien Rais memberikan klarifikasi mengenai aliran dana kasus dugaan korupsi di Kementerian Kesehatan. Ia menceritakan dugaan kasus ini sudah terjadi 10 tahun lalu.
Saat penyebutan namanya mencuat, Amien langsung menanyakan kepada sekretarisnya tentang kebenaran kasus dugaan aliran dana dari Yayasan Soetrisno Bachir sebanyak Rp600 juta antara 15 Januari 2007 sampai 13 Agustus 2007.
"Karena itu terjadi sudah 10 tahun lalu, saya segera merefresh memori saya. Pada waktu itu Soetrisno Bachir mengatakan akan memberikan bantuan keuangan untuk tugas operasional saya untuk semua kegiatan, kegiatan sosial maupun keagaman," kata Amien di kediamannya, Komplek Gandaria Blok C Nomor 1, Jakarta Selatan, Jumat, 2 Juni 2017.
Amien menuturkan, persahabatan dengan Soetrisno Bachir sudah terjalin sejak lama sebelum PAN lahir 1998. Menurutnya, Soetrisno orang yang sukses sebagai enterpreuner saat itu dan yang bersangkutan selalu memberikan bantuan kepada dirinya untuk kegiatannya baik sosial maupun keagamaan.