Strategi Partai Golkar Naikkan Elektabilitas
- VIVA.co.id/ Syaefullah
VIVA.co.id – Lingkaran Survei Indonesia menyatakan elektabilitas Partai Golkar terus mengalami penurunan. Seperti yang disampaikan dalam data terakhir pada Mei 2017, penurunan mencapai 2 persen menjadi 13,5 persen. Bagaimana Golkar mengatasi persoalan tersebut?
"Strateginya adalah mengkapilitasi program pembangunan yang ada," kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham, di Hotel Novotel, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa 23 Mei 2017.
Menurut Idrus, Partai Golkar juga harus berada di depan untuk memberikan pikiran yang jelas dan konsisten sesuai dengan karakternya yaitu kekuatannya terletak pada sistem bukan orang.
"Karena itu branding program. Nah, program prioritas itu yang dikedepankan," lanjut Idrus.
Dia menuturkan integrasi dari dua hal itu nantinya bisa meningkatkan elektabilitas Golkar. Meski demikian, dia ingin elektabilitas Golkar juga berdasar pada reputasi partai di masyarakat secara nyata.
"Nah, reputasi itu bisa dicapai kalau kita konsisten bahwa suara Golkar suara rakyat," katanya.
Mengenai keputusan mendukung Jokowi di Pilpres 2019, Idrus yakin hal ini akan menaikkan elektabilitas Golkar. Dia berpandangan langkah itu pasti memberi dampak pada kedua belah pihak.
"Itu sudah pasti ada timbal balik. Kita mendukung Jokowi melalui kapitalisasi program yang ada maka implikasinya kenaikan elekatabilitas Partai Golkar," katanya.
Sebaliknya, tambah Idrus, dukungan Golkar untuk Jokowi menambah kekuatan politik mantan Gubernur DKI Jakarta itu di parlemen. Dengan demikian, program yang dicanangkan mendapatkan dukungan politik di parlemen.
"Itu juga memberikan satu elektabilitas presiden dengan Partai Golkar sendiri," tutur Idrus.