Jika Kondisi Nasional Miring, Golkar Bisa Jadi Penyeimbang
- VIVA.co.id/Dwi Royanto (Semarang)
VIVA.co.id – Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie, tak menyangkal bahwa partainya saat ini dipengaruhi oleh dinamika dan kondisi sosial politik yang terjadi di tanah air. Meskipun demikian, Aburizal Bakrie meminta Golkar bisa membaca kondisi dengan seksama.
"Bila diperlukan Partai Golkar ikut menyumbangkan (pikiran dan solusi) untuk menjadi faktor penyeimbang, stabilisator. Jika kondisi nasional agak miring, atau oleng-oleng," kata pria yang kerap disapa ARB itu saat menyampaikan pidatonya dalam forum Rapimnas di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin 22 Mei 2017.
ARB juga menyoroti pernyataan Presiden Jokowi yang diucapkan sampai lima kali yakni kalimat "Kita semua bersaudara." Menurut ARB, walaupun ungkapan itu hanya terdiri dari tiga kata, tapi karena disampaikan oleh seorang presiden maka akibat yang ditimbulkan adalah sangat menyejukkan. "Angin segar di tengah kondisi kebangsaan kita yang sumpek dan panas," kata Aburizal.
Tokoh yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar itu menegaskan bahwa semua penduduk Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, bersaudara. Mereka berbeda-beda tapi tetap satu. "Bhinneka Tunggal Ika. Filosofi kebangsaan yang sangat mulia," ujarnya.
Ia juga menyoroti pertentangan yang muncul di masyarakat terutama dalam konteks Pilkada DKI Jakarta yang lalu. Dia bersyukur situasi itu akhirnya selesai.
"Alhamdulillah semua sudah lewat. Bangsa Indonesia bisa melewati. Barang kali ada sedikit emosi tapi situasi tampaknya normal setelah Presiden Jokowi mengucapkan kata sakti itu. Mudah-mudahan pertentangan tajam tidak sampai terbawa ke Pemilu 2019, dan pilkada tahun depan," tutur ARB. (one)