Anies Bandingkan Kemenangan Jokowi-Ahok di Pilkada DKI 2012
- VIVA.co.id/Irwandi Arsyad
VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan masih tak menyangka bisa menang atas petahana Basuki Tjahaha Purnama (Ahok) berdasarkan hitung cepat quick count dari beberapa lembaga survei. Ia pun membandingkan keunggulannya ini dengan kemenangan Joko Widodo dengan Ahok di Pilkada DKI 2012.
Anies tak menduga, perolehan angkanya di beberapa lembaga survei bisa mengalahkan Ahok.
"Di hari Rabu kemarin kita juga tidak menduga, seperti Jakarta Utara dan Jakarta Barat deg-degan juga karena kemarin saja kalah. Tapi, nyatanya semua itu terbalik, kami memang di mana-mana," ujar Anies di Ponpes Al-Itqon, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin 24 April 2017.
Dia menambahkan saat malam hari ketika dirinya melihat angka perolehan sementara setelah selesai proses pemungutan suara, sangat terkejut. Kata dia, angka suara yang didapat melebihi angka kemenangan Gubernur DKI sebelumnya saat Jokowi-Ahok mengalahkan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.
"Karena lima tahun lalu pemilih Jokowi dan Ahok itu 2,4 juta orang. Yang kemarin Pilkada kedua DKI suara pemilihan ada 3,3 juta orang yang memilih pasangan nomor tiga, sudah cocok tuh sesuai angka pasangan calon," tuturnya.
Meski begitu, Anies masih enggan menggelar pesta untuk merayakan kemenangan, karena pihak KPU belum mengetuk palu. "Kalau kami belum berani tasyakuran, karena menentukan KPU DKI. Tapi, di mana-mana sudah melakukan tasyakuran (pendukungnya)," lanjut Anies.
Ia mencontohkan seperti warga DKI yang berprofesi pedagang nasi uduk, es kelapa, dan sate yang rela menggratiskan dagangannya. Menurut dia, kemenangan ini membuktikan bukan hanya untuk warga kalangan atas saja.
"Kenapa mereka bersyukur, karena dia yakin akan ada perubahan. Ini tanggung jawab kita, kalau bapak ibu itu merasa menang, kita tunjukkan rasa kemenangan itu dengan mengayomi," tutur mantan Rektor Universitas Paramadina itu.