Pilgub Jatim Masih 2018, Khofifah Sudah Banjir Dukungan

Kyai Jawa Timur yang menyampaikan dukungan untuk Khofifah Indar Parawansa agar maju sebagai bakal calon gubernur di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2018.
Sumber :
  • Viva.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id – Isu Khofifah Indar Parawansa maju sebagai bakal calon gubernur di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2018 mulai menguat. Begitu sejumlah partai mengisyaratkan dukungan, beberapa elemen masyarakat juga langsung menyatakan dukungan untuk Menteri Sosial tersebut.

Unggul di Pilgub Jatim 2024 Versi Quick Count, Khofifah-Emil Dianggap Kerja dengan Baik

Salah satu yang mengisyaratkan dukungan kepada Khofifah ialah Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT). Dukungan tersebut diutarakan di kawasan Taman Apsari Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa, 28 Maret 2017.

Sebetulnya, dua nama kuat ditimang-timang oleh FK3Jt. Selain Khofifah, yakni Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, Wakil Gubernur Jawa Timur sekarang. Dua sosok itu ditimang karena, selain berpengalaman di pemerintahan, juga merupakan kader Nahdlatul Ulama.

Khofifah-Emil Klaim Menang Lebih 60 Persen di Pilkada Jatim

Namun, kata Ketua FK3JT, Gus Fahrur Rozie, jika ditimang di antara keduanya, Khofifah memiliki kans lebih besar dibandingkan Gus Ipul. "Yang berpeluang maju sepertinya Khofifah. Dalam lingkaran pemerintahan, beliau lebih jelas," ujarnya.

Di pemerintahan, jelas Gus Fahrur, Khofifah berpengalaman menjadi menteri, yakni Menteri Pemberdayaan Perempuan di era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, dan di era Presiden Joko Widodo kini sebagai Menteri Sosial. "Di NU beliau sekarang Ketua Umum Muslimat," ucapnya.

Penghitungan Sementara KPU untuk Pilkada Jatim: Khofifah-Emil Berjaya

Khofifah, lanjut Gus Fahrur, juga lebih berpeluang didukung oleh sejumlah partai politik dibandingkan Gus Ipul. "Golkar kami lihat lebih condong ke Bu Khofifah. Ada juga Nasdem dan Hanura. Demokrat sepertinya juga akan dukung Bu Khofifah," ujar pengasuh Pesantren Canga'an, Bangil, Pasuruan itu.

Sementara Gus Ipul, kata Gus Fahrur, berpengalaman sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode sampai sekarang. Menurutnya itu modal tapi masih perlu diuji karena jabatan gubernur berbeda dengan wakil gubernur. "Gus Ipul, sebagaimana kita tahu, juga bermasyarakat, tidak elitis," ujarnya.

Unsur Birokrat

Sama dengan Khofifah, Gus Ipul juga menduduki posisi mentereng di organisasi NU. Dia adalah salah satu Ketua Pengurus Besar NU. Tapi, hal yang kurang dari Gus Ipul, ialah belum terangnya dukungan partai kepada Gus Ipul. " Tapi mohon maaf, belum punya partai," kata Gus Fahrur.

Hal yang ditekankan kiai kampung yang tergabung di FK3 ialah calon yang akan didukung pada Pilkada Jatim ialah yang berlatar belakang NU. Baik Khofifah, Gus Ipul atau siapapun dari NU nantinya yang ditakdirkan jadi Gubernur Jatim, FK3 bakal mendukung.

Untuk calon wakil gubernur, FK3JT menimang lima nama dari unsur birokrat. Mereka ialah Wahid Wahyudi (Kepala Dishub Jatim), Nurwiyatno (Inspektur Jatim), Fattah Jasin (Asisten II Sekdaprov Jatim), Heru Thahjono (Kadis Kelautan dan Perikanan Jatim), dan Hadi Prasetyo (Komisaris Utama PT SIER).

Selain Gus Fahrur, hadir juga di acara yang dihadiri ratusan kiai kampung se-Jatim itu ialah Komandan Satuan Koordinasi Wilayah Barisan Ansor Serbaguna, Abid Umar alias Gus Abid. "Kalau Banser tetap independen," ucap anggota keluarga besar Pesantren Termas, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, tersebut.

Khofifah dan Gus Ipul sementara ini bersaing kuat di bursa isu Pilkada Jatim yang akan dihelat 2018 nanti. Berbeda dengan Gus Ipul yang lebih terang-terangan akan maju, Khofifah sampai saat ini masih belum menunjukkan sikap tegas apakah bakal maju atau tidak. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya