Roy Suryo: Tak Pantas SBY Dapat Jatah Camry
- Syaefullah
VIVA.co.id – Wakil Ketua Umum DPP Demokrat Roy Suryo mengkritik pihak istana yang memberikan fasilitas mobil jenis Camry kepada Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Ia menilai tak pantas mantan kepala negara diperlakukan seolah mengembalikan mobil dan kemudian diberikan mobil Camry.
"Apakah ada dalam undang-undang itu dicantumkan jenis mobilnya yang akan diberikan. Serahkan ke masyarakat, apakah pantas mantan presiden mendapat fasilitas Camry tahun 2005 atau 2007," kata Roy saat dihubungi VIVA.co.id, Kamis, 23 Maret 2017.
Roy menganggap aneh kasus yang diawali mogoknya Presiden Jokowi kemudian dikaitkan dengan hak kendaraan bagi mantan presiden. Padahal, fasilitas mobil dari negara sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978 tentang hak keuangan/administratif presiden dan wakil presiden serta mantan presiden dan wakil presiden.
"Terus terang ada yang aneh dalam kasus Mobil RI-1 yang dipakai Presiden Jokowi. Trouble di Kalbar kok ujung-ujungnya ke hak kendaraan bagi mantan presiden dan wakil presiden. Padahal sudah diatur sesuai UU No 7 Tahun 1978 Pasal 8," lanjut mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu.
Menurut dia, kalau kendaraan resmi kepresidenan sering bermasalah yang rugi adalah Presiden Jokowi. Namun, ia merasa dalam persoalan ini terkesan SBY yang disudutkan karena terkesan tak mengembalikan mobil negara.
"Kok seolah-olah dipersalahkan dan harus mengembalikan barang pinjaman. Pak SBY tidak meminjam, mobil itu diantar sendiri ke beliau," katanya.
Roy menambahkan pengembalian mobil yang dilakukan SBY karena pertimbangan sendiri. Terkait, SBY akan menerima mobil Camry pemberian istana, ia mengaku tak tahu.
"Pak SBY tentu sudah punya pertimbangan yang matang. Nanti jika diberikan oleh negara mobil Camry mau diterima atau tidak kita lihat saja," Tapi hal yang perlu diketahui, negara punya kewajiban atas hal itu," tuturnya.
Seperti dketahui, dalam polemik mobil kepresidenan, SBY akhirnya mengembalikan mobil Mercedez-Benz S600 Guard. Pengembalian ini dilakukan pada Rabu, kemarin. Polemik ini mencuat karena kabar SBY belum mengembalikan mobil Mercedez-Benz S600 Guard ke pihak istana meski sudah tak menjabat sebagai kepala negara.
Setelah SBY mengembalikan, pihak istana siap mengganti mobil tersebut dengan jenis mobil Toyota Camry.