Quick Count Pilkada Banten Bukan Patokan Kemenangan
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id – Dua lembaga survei yang melakukan hitung cepat atau quick count Pilgub Banten 2017 kompak menyatakan bahwa dengan tipisnya selisih antara dua pasang calon tidak bisa dijadikan patokan kemenangan salah satu paslon.
"Sangat memungkinkan hasilnya akan berbeda dengan hasil real count KPU Provinsi Banten," kata Muhammad Qodari, Direktur Eksekutif Indobarometer, melalui rilis yang diterima Kamis 16 Februari 2017.
Hal senada pun disampaikan oleh Burhanudin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, yang menyatakan bahwa hasil surveinya tidak bisa dijadikan prediksi kemenangan salah satu calon, karena tipisnya perbedaan suara.
"Berdasarkan hasil analisis quick count (Pilgub Banten) tidak ada pasangan calon yang signifikan mengungguli lawannya. Dengan demikian hasil perhitungan cepat Indikator Politik Indonesia tidak dapat memprediksi paslon yang akan keluar sebagai pemenang dalam Pilkada Provinsi Banten," kata Burhanudin Muhtadi, melalui rilis yang diterima, Kamis.
Lembaga survei Indobarometer menyatakan pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy memperoleh suara sebesar 50,53 persen dan pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarif memperoleh suara sebesar 49,47 persen dengan sampling TPS sebanyak 300 buah dan margin of error 1 persen. Tingkat kepercayaan 99 persen. Metode penarikan sample yaitu multistage random sampling.Â
Sementara itu, Indikator Politik Indonesia menyatakan perolehan suara untuk Wahidin Halim-Andika Hazrumy sebesar 50,32 persen dan Rano Karno-Embay Mulya Syarief sebesar 49,68 persen dengan margin of error 1,61 persen dengan sampling TPS yang disurvei berjumlah 300 buah.
Sekadar informasi, Pilgub Banten memiliki jumlah TPS sebanyak 16.540 dan jumlah DPT 7.955.282 orang. (art)