Demokrat Mengaku Tak Bisa Ajukan Hak Angket Sendirian

Ilustrasi sidang Paripurna di DPR
Sumber :

VIVA.co.id - Usulan Fraksi Partai Demokrat di DPR terkait hak angket kepada pemerintah soal dugaan penyadapan percakapan antara Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH Ma’ruf Amin, rupanya tidak berjalan mulus. Sejumlah fraksi menyatakan ketidaksetujuannya.

Usai Presiden Prabowo Ketemu Jokowi dan SBY, Pertemuan Prabowo dengan Megawati juga Disiapkan

"Kami menghargai perbedaan arah pandang. Itu pasti di mana pun akan ada," kata anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Didik Mukrianto, Jumat 3 Februari 2017.

Didik menegaskan bahwa angket adalah bagian dari hak Demokrat juga. Namun, anggota Komisi III ini juga menyadari hak angket itu tidak bisa diajukan sendiri oleh Fraksi Demokrat.

MPR Kirim Undangan Pelantikan Prabowo-Gibran ke SBY dan Megawati Besok

"Tentu, bagi kami penting untuk meyakinkan mereka. Landasan kita kenapa kami ingin menggunakan hak angket dalam penyadapan ini agar kawan-kawan fraksi memahami yang menjadi tujuan kami," ujar Didik.

Ketua Dewan Pimpinan Partai Demokrat ini juga ingin meyakinkan bahwa usulan hak angket bukan sekadar untuk kepentingan Partai Demokrat saja. Melainkan juga untuk menjaga hak-hak dari banyak orang.

SBY Tegaskan Tak Pernah Selingkuhi Konstitusi

"Jadi upaya kami di Demokrat untuk memberikan rasionalisasi yang basisnya bukan hanya sekedar emosional kecil," kata Didik.

Sebelumnya, usulan hak angket dari Demokrat masih ingin dikaji lagi. Banyak pihak yang masih ingin agar kubu penasihat hukum bagi Basuki Tjahaja Purnama membuktikan adanya percakapan telepon antara SBY dengan Ma'ruf, seperti yang mereka lontarkan dalam lanjutan sidang kasus penistaan agama dengan terdakwa Ahok di Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 31 Januari lalu. (ren)

Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan cagub Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil di acara Pujakesuma di TMII, Jakarta Timur, Rabu, 20 November 2024 (sumber: Tim Media RK-Suswono)

Jokowi dan SBY Absen Hadir di Kampanye Akbar RK-Suswono

Presiden RI ke-7 Jokowi dan ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak menghadiri kegiatan kampanye akbar pasangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024