Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Sekolah Kedinasan
- Antara/ Ujang Zaelani
VIVA.co.id – Anggota Komisi VI DPR Fraksi Hanura, Miryam S. Haryani menilai kejadian kekerasan yang berujung pada meninggalnya taruna yang sedang menempuh pendidikan seringkali terjadi di Indonesia. Anehnya kejadian seperti itu terjadi pada sekolah-sekolah kedinasan yang dibiayai negara.
"Pemerintah harus meninjau ulang kehadiran sekolah kedinasan, evaluasi menyeluruh harus dilakukan. Ini mutlak diperlukan karena jangan sampai nyawa dianggap sesuatu yang murah sehingga dengan gampangnya dipermainkan," kata Miryam dalam keterangan tertulisnya, Kamis 12 Januari 2017.
Menurutnya, perlu ada evaluasi baik dari manajemen pendidikan, keberadaan sekolah kedinasannya, atau sistem pengajaran yang berlangsung. Selama ini uang negara seakan menjadi halal untuk digunakan sebagai sarana menghilangkan nyawa orang lain.
"Terkait Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), selain komisi V sidak saya kira perlu juga untuk memanggil kementerian perhubungan dan menjelaskan kondisi yang sebenarnya," kata Miryam.
Ia menambahkan hasilnya akan kita sinkronkan dengan temuan-temuan di lapangan yang kemudian akan menghasilkan rekomendasi apakah sekolah kedinasan ini masih layak dilanjutkan atau lebih baik dihentikan demi kepentingan yang lebih besar.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Awal Chairuddin menangani kejadian penganiayaan yang mengakibatkan salah satu taruna di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Amirulloh Adityas Putra, tewas dengan luka yang mengenaskan. Kematian salah satu taruna diduga dianiaya seniornya.