PKS: Kenaikan PNBP Bebani Masyarakat
VIVA.co.id – Anggota Komisi III DPR Fraksi PKS Aboe Bakar Alhabsyi menilai kenaikan tarif pengurusan BPKB dan STNK pada saat ini sepertinya kurang tepat. Sebab, masyarakat sedang menerima berbagai kenaikan biaya hidup, seperti kenaikan Tarif Dasar Listrik, BBM hingga harga cabai.
"Tentunya kenaikan PNBP kendaraan akan menambah beban biaya hidup masyarakat," kata Aboe dalam keterangan persnya, Jumat, 6 Januari 2017.
Ia melanjutkan bila alasan kenaikan lantaran sudah lama belum disesuaikan, ini seharusnya jadi koreksi. Penyesuaian sebaiknya dilakukan secara berkala, agar masyarakat tidak kaget dengan besarnya nilai kenaikan biaya tersebut.
"Bilapun alasannya adalah kenaikan material, seharusnya dipertimbangkan nilai keekonomisan biaya produksinya. Misalkan saja pencetakan selembar STNK, masyarakat tentu mempertanyakan, apakah memang biayanya sampai Rp200 ribu. Demikian pula untuk pencetakan buku BPKB kendaraan, apa memang biayanya sampai dengan Rp375 ribu," kata Aboe.
Adapun bila targetnya adalah pendapatan negara bukan pajak, untuk menaikkan pemasukan negara. Menurutnya, seharusnya dipatok angka psikologis yang bijak sehingga tidak menjadi beban untuk masyarakat.
"Di luar itu semua, kenaikan biaya pengurusan tersebut tentunya harus diimbangi dengan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Selama ini pelayanan pengurusan STNK dan BPKB di beberapa daerah masih dilihat sebagai momok oleh masyarakat," kata Aboe.
Selain itu, ia mengatakan pada beberapa waktu terakhir pencetakan TNKB ataupun BPKB bisa berbulan bulan dengan alasan kehabisan bahan. Tentu hal ini membawa situasi yang tidak nyaman untuk masyarakat dan harus diperbaiki.