MPR: Keamanan Transportasi di Indonesia Kini Sudah Darurat
VIVA.co.id – Wakil Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR), Hidayat Nurwahid, menilai kecelakaan Kapal Motor Zahro adalah bagian dari permasalahan dasar transportasi laut di Indonesia. Permasalahan dasar ini juga katanya, terkait bagaimana kinerja Kementerian Perhubungan sejauh ini.
"Terkait bagaimana kinerja Kemenhub, kinerja dari lembaga-lembaga di lapangan yang diberikan kewenangan untuk pengecekan dan memastikan seluruh perangkat alat transportasi kita baik di darat, laut, udara," kata Hidayat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 3 Januari 2017.
Insiden yang terjadi di KM Zahro, insiden pilot Citilink mabuk juga menjadi sorotan. Dalam rekaman yang tersiar di media sosial nampak jelas terlihat sang pilot sempoyongan namun masih bisa lolos pemeriksaan. Hidayat tak ingin kelalaian pemeriksaan seperti itu yang membuat KM Zahro mengalami kecelakaan.
"Misalnya juga di kapal Zahro di pelabuhannya sudah dipastikan kapal itu layak berlayar, ada pelampung, termasuk mesin-mesin juga dipastikan tidak terjadi korslet," ujar Hidayat.
Menurutnya, saat ini sudah ada kedaruratan terkait keselamatan transportasi di RI. Pihak-pihak terkait diminta bertanggungjawab secara prinsip, maupun teknis di lapangan.
"Dan keberanian lakukan untuk mengundur diri, bila memang itu di bawah tanggung jawabnya, dan terjadi pelanggaran yang (bisa) hadirkan korban banyak," tegasnya.
Selain itu, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga heran dengan keinginan pemerintah yang ingin menarik banyak wisatawan melalui kebijakan bebas visa, namun tidak bisa mempersiapkan transportasi yang aman dan nyaman.
"Kalau kayak gini emang ada (wisatawan) yang mau datang. Apalagi lihat ada pilot yang mabuk, pesawat jatuh, kapal kebakar. Mereka malah ketakukan," ucap dia.
(ren)