Anggota DPR Minta TNI AU Investigasi Kecelakaan Hercules

Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin.
Sumber :
  • DPR.go.id

VIVA.co.id - Anggota Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, meminta TNI AU segera melakukan investigasi atas kecelakaan pesawat Hercules A 1334 di Kabupaten Jayawijaya, Papua. Alasannya, berdasarkan pengetahuannya selama ini, pesawat tersebut termasuk dalam kondisi yang baik.

Pesawat Tempur Militer Iran Menimpa Sekolah, Tewaskan 3 Orang

"Hercules itu memang sudah berkondisi lama, tapi pemeliharaan cukup baik. Tidak ada penjelasan tidak layak terbang. Ini harus segera investigasi," kata Hasanuddin dalam wawancara dengan tvOne, Minggu, 18 Desember 2016.

Hasanuddin menuturkan bahwa pesawat tersebut termasuk kategori canggih untuk mengangkut pasukan. Bisa beroperasi di segala cuaca dengan dilengkapi radar bagus, dan kemampuan pendaratan di tempat yang cukup pendek.

Enam Penumpang Diperkirakan Tewas Setelah Pesawat Rusia Jatuh

"Kalau dilihat dari kesiapannya tidak ada masalah. Tapi, mengapa terjadi hal-hal seperti ini? Sudah dekat dengan bandaranya. Ini perlu ada investigasi yang komprehensif untuk mencari dan melihat penyebab pesawat itu jatuh," tutur politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut.

Hasanuddin menuturkan bahwa dalam rapat-rapat dengar pendapat dengan TNI AU, institusinya pernah meminta penjelasan soal pesawat tersebut. Apakah masih layak terbang atau tidak. Namun, TNI AU memastikan tidak ada masalah termasuk dalam hal servis dan suku cadangnya.

Keluarga Cerita Kiprah Kapten Mirza yang Pernah Ikut Operasi Militer

"Artinya bisa disimpulkan dalam rapat dengar pendapat, Hercules itu masih bisa menjalankan tugasnya dengan baik," ujarnya.

Oleh karena itu, dia kembali meminta TNI AU melakukan investigasi menyeluruh. Setelah itu akan dilihat apakah musibah kali ini karena cuaca, manusia, teknis, atau lingkungan seperti cuaca dan sebagainya.

"Silakan investigasi dengan baik dan benar. Kalau itu pada akhirnya ditarik kesimpulan, pesawat ini tidak layak pakai, semua ditarik, kita buat kebijakan penggantinya," kata dia.

Hasanuddin menambahkan selama ini tidak ada keluhan soal pesawat Hercules. Selain itu, pengadaan untuk suku cadang berjalan dengan baik.

"Profesionalisme di TNI sudah cukup baik, sistem pemeliharaannya, SDM para penerbangnya. Kembali lagi, harus ada investigasi menyeluruh. Kami siap kalau memang ada kesimpulan, diputuskan sudah tidak layak, kita harus mencari jalan lain. Tapi harus ada kesimpulan yang baik, komprehensif, bisa dipertanggungjawabkan," tuturnya.

Pesawat Hercules tipe A 1334 milik TNI hilang kontak, Minggu, 18 Desember 2016, sekitar pukul 06.05 WIT. Pesawat tersebut jatuh setelah diduga menabrak Gunung Tugima, Kampung Minimo, Distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya. Akibat kecelakaan ini, seluruh penumpang pesawat berjumlah 13 orang meninggal dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya