Yuddy Chrisnandi Anggap Jabatan Dubes Bukan 'Hadiah'
- VIVAnews/Tri Saputro
VIVA.co.id – Komisi I DPR telah menjalankan uji kelayakan dan kepatutan, atau fit and proper test terhadap 23 calon duta besar yang akan bertugas menjadi perwakilan diplomatik yang ditempatkan di sejumlah negara.
Usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan, salah satu calon dubes, Yuddy Chrisnandi mengatakan, jabatan ini merupakan amanah, sekaligus kehormatan baginya dalam rangka berkontribusi untuk pembangunan nasional.
Mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini menilai, penempatannya sebagai dubes di Ukraina, akan menjadi tantangan. Karena untuk diketahui, stabilitas politik negara tersebut sedang tidak kondusif, lantaran adanya konflik antara Ukraina dan Rusia di Semenanjung Crimea.
"Tetapi, di balik itu ada potensi yang sangat luar biasa. Karena, Ukraina ini merupakan masa depan hubungan antara Barat dan Timur," kata Yuddy di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu malam, 14 Desember 2016.
Menurutnya, Ukraina merupakan negara Eropa Timur kedua terbesar setelah Rusia. Potensinya luar biasa, tetapi belum tergali secara maksimal. Di samping itu, investasi RI di Ukraina masih sangat minim, begitu pula sebaliknya.
"Mereka salah satu penghasil bijih besi, mangan dan gas terbesar di dunia. Tetapi, belum dieksplorasi secara optimal, karena minimnya investor," ujarnya.
Terlepas dari tugasnya di Ukraina nanti, politikus Hanura ini menampik bahwa jabatan dubes merupakan kompensasi dari keputusan politik Presiden Joko Widodo, karena telah me-reshuffle dua menteri asal Hanura sebagai partai pendukung pemerintah.
Meski demikian, Yuddy mengucapkan terima kasih kepada Presiden, karena telah memilihnya sebagai dubes setelah dicopot sebagai MenPAN-RB dan digantikan oleh politikus PAN Asman Abnur.
"Kalau saya, tidak melihat ini sebagai suatu hadiah. Tetapi, saya melihat ini sebagai satu kehormatan tugas saja, dan tidak semua orang mendapatkan kesempatan ini," ujar Yuddy.
Setelah melakukan uji kelayakan dan kepatutan calon Dubes RI, Komisi I DPR akan melanjutkan rapat internal dan menyampaikan hasil ini kepada pimpinan. Setelah itu pimpinan akan menyampaikan hasil ini kepada rapat paripurna yang rencananya akan diselenggarakan pada hari ini, Kamis 15 Desember 2016. (asp)