Ketua MPR Akui Rachmawati Sering Minta Bertemu

Rachmawati Soekarnoputri saat ditangkap karena dituduh makar.
Sumber :
  • istimewa

VIVA.co.id – Ketua MPR Zulkifli Hasan mengakui sempat berkomunikasi dengan Rachmawati Soekarnoputri terkait kunjungan sejumlah tokoh Gerakan Selamatkan NKRI untuk memberikan maklumat agar segera dilakukan Sidang Istimewa. Tapi permintaan itu ditolak tegas.

Viral Ucapan Gus Samsudin: Konten Tukar Pasangan Itu Dakwah, Saya Senang di Penjara

"(Rachmawati) Sering ke sini, saya bilang tanggal 2 tidak bisa, ada super damai. Kalau mau sampaikan aspirasi bisa tanggal lain," kata Zulkifli di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 2 Desember 2016.

Zulkifli menambahkan, Rachmawati baru sebulan lalu berkunjung ke MPR bertemu dengannya. Saat ditanya apakah akan menjadwalkan ulang pertemuan dengan Rachmawati, ia mengatakan tak hanya Rachmawati yang berencana datang.

7 Pria Dieksekusi oleh Arab Saudi Gegara Tuduhan 2 Hal Mengerikan

"Ya kan banyak yang usul untuk haluan negara, tapi keputusannya ada di anggota. Amandemen sudah ditampung, sudah rapat gabungan disepakati satu haluan negara saja, itu sudah sosialisasi," kata Zulkifli.

Sebelumnya, tokoh nasional yang tergabung dalam Gerakan Selamatkan NKRI berencana meminta dilaksanakan Sidang Istimewa oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Sebanyak sepuluh orang ditangkap polisi dengan tuduhan makar.

Jadi Relawan Prabowo, Eks Kapolda Metro Era Presiden Gus Dur Tak Khawatir Diserang Isu Makar

Mereka yang ditangkap polisi adalah Ratna Sarumpaet, Mayjen (Purn) TNI Kivlan Zein, Brigjen (Purn) TNI Adityawarman Thaha, Jamran, Hatta Taliwang, Sri Bintang Pamungkas, Rachmawati Soekarnoputri, Rizal Kobar dan Kepala Lembaga Penelitian Universitas Bung Karno (UBK), Eko Suryo Sanjoyo.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol

Yoon Suk Yeol Bantah Lakukan Pemberontakan, Sebut Darurat Militer untuk Lindungi Negara

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, buka suara mengenai tuduhan pemberontakan atau makar yang ditujukan untuknya.

img_title
VIVA.co.id
12 Desember 2024