Gerindra Tak Yakin Ahmad Dhani Cs Punya Kekuatan Makar

Ahmad Dhani
Sumber :
  • Ichsan/VIVALIFE

VIVA.co.id - Penangkapan sejumlah tokoh Gerakan Selamatkan NKRI karena dugaan makar mendapat kritikan. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menilai peristiwa penangkapan ini tak sesuai dengan demokrasi yang dianut Indonesia.

Viral Ucapan Gus Samsudin: Konten Tukar Pasangan Itu Dakwah, Saya Senang di Penjara

"Saya rasa ini bisa jadi kontraproduktif dengan demokrasi ya. Ya kalau tuduhannya makar harus dibuktikan dulu. Tapi ini kalau dilakukan penangkapan bisa disebut sebagai sebuah kemunduran demokrasi," kata Arief ketika dihubungi oleh VIVA.co.id, Jumat, 2 Desember 2016.

Selain itu, Arief juga menilai penangkapan ini bisa membuat keadaan politik nasional ke depan semakin tidak kondusif. Apalagi penangkapan dilakukan di tengah Aksi Damai 212.

7 Pria Dieksekusi oleh Arab Saudi Gegara Tuduhan 2 Hal Mengerikan

"Nah, saya harap polisi juga tidak perlu lah memproses sebagai sebuah tindakan makar dari mereka," ujar Arief.

Arief juga tidak yakin Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet, Rachmawati Soekarnoputri dan yang lainnya punya kekuatan untuk menggulingkan pemerintahan Joko Widodo.

Jadi Relawan Prabowo, Eks Kapolda Metro Era Presiden Gus Dur Tak Khawatir Diserang Isu Makar

"Sebenarnya mau makar bagaimana mereka ke pemerintah? Apa mereka bersenjata dan apakah mereka punya kekuatan politik untuk gulingkan Joko Widodo sebagai Presiden yang sah dan Konstitusional?" kata Arief.

Sebelumnya diberitakan, aparat Polda Metro Jaya menangkap sejumlah tokoh dan aktivis dengan tuduhan makar jelang 'Aksi Super Damai' di Monas hari ini. Mereka antara lain, aktivis senior seperti Sri Bintang Pamungkas, Rachmawati Soekarnoputri, Ratna Sarumpaet, musisi dan calon wakil bupati Bekasi, Ahmad Dhani, Mayjen (Purn) TNI Kivlan Zien, dan Brigjen (Purn) TNI Adityawarna Thaha.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol

Yoon Suk Yeol Bantah Lakukan Pemberontakan, Sebut Darurat Militer untuk Lindungi Negara

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, buka suara mengenai tuduhan pemberontakan atau makar yang ditujukan untuknya.

img_title
VIVA.co.id
12 Desember 2024