Soal Aktor Politik di Balik Pengadangan, Djarot Bungkam
- VIVA.co.id/ Ade Alfath
VIVA.co.id – Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menyebut massa pengadangan kampanye dirinya bukan merupakan warga sekitar. Hal ini ia dapatkan usai dirinya berdiskusi dengan warga tempat di mana dirinya melakukan kampanye.
Bahkan, ia menuturkan, selama ia melakukan kampanye dan bertemu dengan warga, semua warga senang dan menerima dirinya.
"Tetapi saat kami berpindah ke tempat yang lain datanglah sekelompok orang tersebut yang kami menduga sebagian dari mereka bukan warga di sana," ujar Djarot kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin 21 November 2016.
Atas hal tersebut, ia menyimpulkan pengadangan tersebut merupakan upaya kesengajaan. Untuk itu, dia meminta Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) dan Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) agar menjaga demokrasi secara lancar.
"Kami juga tegaskan kepada pendukung Basuki Djarot jangan sampai terprovokasi dan bentrokan di lapangan. Oleh sebab itu penegakan hukum menjadi bagian sangat penting di dalam upaya demokrasi di Jakarta ini," ujarnya.
Mengenai adanya aktor politik dalam pengadangan tersebut, ia enggan berspekulasi. Menurutnya hal tersebut merupakan tugas kepolisian, Bawaslu dan Panwaslu.
"Kalau itu biar disidik penyidik. Itu tugas polisi, Panwaslu dan Bawaslu. Kami ingin Panwaslu dan Bawaslu pro aktif sebetulnya. Jangan sampai ada kejadian seperti ini dan berlanjut," ucapnya.