Pertemuan Jokowi-Prabowo Dinilai Sindiran untuk SBY
- VIVA.co.id/Agus Rahmat
VIVA.co.id - Presiden Jokowi kembali menunjukkan keakraban dengan mantan kompetitornya dalam Pemilihan Presiden 2014 lalu, yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Dua tokoh tersebut bertemu di Istana Merdeka pada Kamis, 17 November 2016, kemarin.
Pertemuan Jokowi dan Prabowo tersebut dinilai bukan tanpa alasan. Eks kader Partai Demokrat Tridianto bahkan menghubungkannya dengan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Menurut saya pertemuan itu juga sekaligus sebagai sindiran kepada Pak SBY," kata Tridianto saat berbincang dengan VIVA.co.id, Jumat, 18 November 2016.
Orang dekat mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum itu menuturkan bahwa pertemuan di Istana itu digelar sama seperti saat di Hambalang yang lalu yaitu sengaja dilakukan seperti drama terbuka.
"Pasti tujuannya adalah untuk membangun kesan adanya kerukunan di antara kedua tokoh ini," kata dia.
Dalam konteks itu, mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Cilacap itu menilai Jokowi dan Prabowo seolah ingin mengatakan bahwa mereka berteman dekat. Sedangkan kepada SBY tidak.
“Seperti dinyatakan, Anda jauh di sana dan bukan teman," ujarnya.
Lebih lanjut, Tridianto juga meyakini pertemuan Jokowi dan Prabowo itu ada kaitannya dengan kasus yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama. Kemudian soal Pilkada DKI Jakarta dan reaksi-reaksi SBY terhadap langkah Jokowi selama ini.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto, menilai pertemuan Jokowi dengan Prabowo sebagai hal yang baik. Namun, ia menyarankan agar Jokowi lebih banyak bertemu lagi dengan tokoh-tokoh lainnya salah satunya SBY. Menurut Agus, SBY adalah salah satu negarawan yang sangat handal.
(ren)