Jokowi Tegaskan Garis Politik Pemerintahannya
- Kris - Biro Pers Setpres
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo, membuka acara peluncuran Strategi Nasional Keuangan Inklusif di Istana Negara Jakarta, Jumat 18 November 2016. Jokowi mengatakan, berdasarkan data, rakyat Indonesia yang menikmati fasilitas keuangan inklusif masih sangat sedikit. Yakni, hanya 36 persen saja. Artinya, masih banyak rakyat yang belum menikmati layanan ini.
"Masih banyak yang belum mempunyai tabungan, masih banyak yang sulit kepada pinjaman dari lembaga keuangan," kata Jokowi dalam sambutannya.
Untuk itu, semua jajaran pemerintah baik tingkatan gubernur hingga bupati/wali kota, menurut Presiden, perlu untuk bekerja keras, agar masyarakat bisa menikmati layanan ini.
Termasuk, para jajaran menteri terkait, Jokowi memastikan, akan selalu melakukan pengecekan. Ia meminta, jajarannya meninggalkan pola lama yang terlalu banyak rencana, tetapi tidak ada realisasinya.
"Banyak rencana, banyak strategi, tetapi minim pelaksanaan di lapangan," sindir Jokowi.
Untuk itu, setiap kebijakan akan terus ia lakukan pengecekan. Apapun pekerjaan itu.
"Politik kita sekarang adalah politik kerja, kerja. Tambah satu, kerja," katanya.
Masih banyak rakyat yang belum menikmati fasilitas ini. Untuk itu, menurutnya, tidak boleh pemerintah hanya melihat dari atas, terkait apa yang dikerjakan.
"Turun langsung ke lapangan, lihat hambatannya, dan langsung selesaikan cari solusinya," kata Jokowi. (asp)