Fahri Yakin Safari Politik Jokowi Tak Bisa Atasi Kasus Ahok
- VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.
VIVA.co.id – Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, menilai safari-safari Presiden Jokowi pada sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam dinilai tak akan menyelesaikan masalah khususnya terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Kenapa mutar-mutar. Orang kan cuma ingin presiden tetap komitmen dengan konstitusi bahwa Indonesia negara hukum bukan negara kekuasaan," kata Fahri di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Minggu 13 November 2016.
Ia meyakini mustahil gerakan demonstrasi 4 November dibiayai dan ditunggangi pihak tertentu. Sampai lebaran kuda pun menurutnya tak akan bisa ditemukan siapa yang membiayai para pendemo tersebut.
"Mau dicari ada orang yang membiayai, difitnah pakai uang hasil korupsi. Janganlah. Itu merusak suasana. Demo soal biasa, temui baik-baik. Kok takut betul ngomong sama habib-habib itu," kata Fahri.
Fahri menegaskan solusi atas masalah ini dengan menghadapi dan bicara dengan rakyat. Apalagi dulu Jokowi katakan rindu didemo. Sebab ketika didemo, Jokowi bisa mengajak bicara langsung rakyat untuk menyelesaikan masalah.
"Di Solo dia rindu didemo. Malah sekarang tak rindu didemo," kata Fahri.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo kembali menggelar pertemuan dengan pimpinan ormas Islam, pasca aksi demo besar 4 November 2016 lalu.
Pertemuan tertutup yang berlangsung di Istana Merdeka, Rabu, 9 November itu adalah yang kedua kalinya. Sebelumnya, Jokowi sempat bertemu pimpinan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, sehari sebelum aksi 4 November itu.
Ada tujuh belas ormas Islam yang diundang dan bertemu Jokowi. Namun, tidak ada nama Front Pembela Islam (FPI), yang termasuk berada paling depan dalam aksi demo 4 November itu.
(ren)