Politikus Golkar Sayangkan Pemecatan Fadel Muhammad
- Antara/ Ujang Zaelani
VIVA.co.id – Politikus Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, menyayangkan apabila ada kader partai yang dipecat dengan alasan terkait dengan Ahok atau Pilkada serentak 2017. Apalagi pemecatan tersebut dilakukan pada para senior Golkar yang loyalitasnya telah teruji.
"Apalagi salah satu yang diberhentikan adalah Fadel Muhammad, yang tidak diragukan lagi kiprah dan ke-Golkarannya selama ini," kata Doli melalui siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Jumat, 11 November 2016.
Menurut Doli, dengan adanya gerakan massa demonstrasi pada 4 November yang melibatkan jutaan masyarakat dan menyebar di seluruh Tanah Air, memang sudah seharusnya Golkar meninjau kembali dukungannya terhadap Ahok. Dan bukan memecat kadernya.
Ia menambahkan bahwa saat ini suara kader dan warga Golkar pun sudah begitu masif untuk menolak Ahok. Dan yang meminta Golkar untuk menarik dukungannya terhadap Ahok adalah kader-kader yang peka, aspiratif, serta cinta, dan sayang terhadap Golkar.
"Kami tidak mau melihat Golkar ikut kena dampak dan menjadi korban ketidaksukaan dan kemarahan publik terhadap Ahok. Jadi elite partai di Golkar jangan kehilangan sensitivitasnya dalam melihat realitas di masyarakat," ujarnya.
Doli mengingatkan selama ini Partai Golkar selalu mengusung jargon 'Suara Rakyat Suara Golkar'. Dengan jargon ini, seharusnya yang dipersoalkan adalah sikap dan perilaku kader yang telah ikut menambah buruk citra Golkar.
"Apabila Golkar masih terus di depan ikut membela Ahok, maka itu sama saja dengan ikut membenarkan tindakan penistaan agama. Dan itu sejatinya telah mengingkari nilai-nilai yang selama ini menjadi doktrin Partai Golkar," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pembina Partai Golkar, Fadel Muhammad, dipecat dari jabatannya di Partai Golkar. Fadel dipecat karena mendukung istrinya, Hana Hasanah Shahab, yang maju sebagai calon Wakil Gubernur Gorontalo. (ase)