Ruhut: Emang Gua Pikirin
- VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.
VIVA.co.id – Kader Demokrat, Ruhut Sitompul menanggapi kabar Dewan Kehormatan yang merekomendasikan untuk memecatnya dari Demokrat.
"Yang bisa mecat siapa? Siapa? Ketua umum. Ini kan orang-orang yang ngomong kan yang nyari beken," kata Ruhut di gedung DPR, Jakarta, Kamis 27 Oktober 2016.
Ia pun mempertanyakan surat rekomendasi wanhor soal rekomendasi pemecatannya dari keanggotaan di Demokrat. Menurutnya, hingga kini surat putusan rekomendasi wanhor belum sampai padanya.
"Ya tak pernah ada, karena itu Hayono juga jawabnya kan sama dengan gua. Kalo gua, EGP, emang gua pikirin. Tak pernah ada (informasi rekomendasi pemecatannya)," kata Ruhut.
Sebelumnya Wakil Ketua Dewan Kehormatan Demokrat, Denny Kailimang mengatakan sudah memutuskan rekomendasi pemecatan bagi kadernya Ruhut Sitompul. Ia dipecat karena sikapnya yang bertentangan dengan kebijakan partai dalam pilkada DKI Jakarta.
"Jadi sudah keluar keputusan dari dewan kehormatan, itu pemecatan dari keanggotaan partai Demokrat. Diputus dalam sidang dewan kehormatan partai demokrat tanggal 24 Oktober 2016," kata Denny saat dihubungi, Kamis 27 Oktober 2016.
Ia mengatakan telah berhasil menghadirkan Ruhut dalam sidang Dewan Kehormatan (wanhor) Demokrat pada 17 Oktober 2016. Adapun yang memutus perkara ini para jajaran wanhor menyebutkan diantaranya Amir Syamsudin, Denny Kailimang, Darizal Basir, Yosef Badeoda.
Dalam pertimbangan mereka, Ruhut direkomendasikan untuk dipecat karena telah melanggar kode etik dan anggaran dasar, dan pakta integritas Demokrat. Khususnya terkait dengan pilkada DKI Jakarta.
Terkait hal ini, Ruhut Sitompul sudah mengambil keputusan. Setelah mundur dari Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Demokrat, Ruhut kini merencanakan melepas posisi anggota DPR.
Proses ini menjadi buntut dari dukungan Ruhut pada Ahok. Pasalnya, Demokrat bersama tiga partai lainnya PKB, PAN, dan PPP mendeklarasikan mendukung Agus Harimurti dan Sylviana Murni