Kondisi Sutan Bathoegana Kurus Mengenaskan

Sutan Bathoegana, terpidana kasus gratifikasi perubahan APBN.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Terpidana kasus korupsi pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sutan Bhatoegana disebutkan sedang dirawat intensif akibat menderita kanker hati.

Profil Shannen Doherty, Bintang Beverly Hills 90210 Meninggal Dunia Usai Melawan Kanker Payudara

Politikus teras Partai Demokrat itu diketahui memang dalam periode menjalani masa tahanan selama 12 tahun di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Sukamiskin di Bandung, Jawa Barat per 26 Mei 2016

"Ya betul lagi sakit. Lagi kena musibah sakit liver kanker hati," kata Kalapas Klas I Sukamiskin Bandung, Dedy Handoko saat dihubungi VIVA.co.id, Selasa 25 Oktober 2016.

Peduli Anak Kanker, Para Pelajar SMA Gelar Patterns of Hope

Dedy mengatakan, Sutan sebelumnya sempat menjalani rawat jalan di Lapas Sukamiskin. Namun dengan kondisi fisiknya yang semakin memburuk, pihak lapas merujuk yang bersangkutan ke Rumah Sakit Hermina Kota Bandung pada 10 Oktober 2016.

"Namun dengan kondisi memburuk, tanggal 11 Oktober dirujuk ke Rumah Sakit Medistra Tebet, Jakarta. Sampai sekarang kondisinya memburuk," katanya.

Bukan Lagi Penyakit Orangtua, Penderita Kanker di Usia Muda Meningkat 79 Persen

Menurutnya, untuk pengawasan, pihaknya tidak akan terlalu kaku di tengah kondisi Sutan yang semakin parah.

"Secara giliran petugas kita menemani di sana. Kami percaya keluarganya juga kok, mereka koperatif," terangnya.

Hal itu disampaikan Dedy menanggapi beredarnya foto Sutan dalam kondisi kritis dirawat di rumah sakit dengan menggunakan berbagai selang pertolongan fungsi tubuh. Badannya kini sangat kurus dibandingkan beberapa tahun lalu saat masih aktif menjadi Anggota DPR dan pengurus Demokrat. Sutan pada masanya cukup populer di media dan sangat dikenal dengan istilahnya "masuk barang itu".

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Menkes Budi Gunadi: Penyakit Kanker Bisa Diobati dengan Melakukan Skrining Lebih Awal

Kanker merupakan penyebab utama kematian di dunia. Diestimasikan terdapat sekitar 20 juta kasus baru dengan 9,7 juta kematian pada tahun 2022.

img_title
VIVA.co.id
4 Oktober 2024