Demokrat: Pembunuhan Munir Terjadi di Era Megawati
- VIVAnews/Tri Saputro
VIVA.co.id - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan, menanggapi kabar bahwa mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berencana memberikan penjelasan soal hilangnya dokumen rekomendasi Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Munir. Persoalan terkait Munir tersebut kini memang tengah menghangat.
"Saya tidak tahu apa yang mau diomongin Pak SBY," kata Syarief di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 24 Oktober 2016.
Ia mengatakan, tak mungkin ada unsur kesengajaan pemerintahan SBY menyembunyikan dokumen rekomendasi kasus Munir. Ia menilai hal ini sama dengan ketika publik ingin mencari dokumen Surat Perintah 11 Maret yang belum diketahui keberadaannya.
"Tidaklah (SBY tak punya dokumen TPF), buat apa dia pegang. Waktu itu yang buat TPF Pak SBY, diserahkan ke pemerintahan SBY. Proses administrasi surat menyurat mungkin Setneg," kata Syarief.
Menurutnya, kalau masih tetap ngotot untuk mencari dokumen aslinya maka bisa memintanya pada TPF secara langsung. Apalagi saat ini akses internet untuk mencari dokumen tersebut sudah terbuka.
"Keasliannya konfirmasi saja ke TPF," kata Syarief.
Saat ditanya soal Kejaksaan yang akan mencari tahu persoalan ini pada SBY, ia mengatakan pertemuan tersebut dipersilakan saja. Tapi dengan catatan bukan dalam konteks kejaksaan memanggil SBY.
"Intinya, kalau tidak puas, kejadiannya era Megawati bukan era Pak SBY. Hanya Pak SBY punya inisiatif buat TPF. Dari dulu sudah dibilang kenapa susah cari dokumen aslinya, yang paling penting tindaklanjutnya dari rekomendasi itu. Kalau memang belum puas dengan tindak lanjut pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono, silakan bikin TPF baru," kata Syarief.
Sebelumnya, Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono ingin menerangkan kepada publik bahwa ia juga ingin menegakkan apa yang sudah direkomendasikan Tim Pencari Fakta (TPF) soal kasus pembunuhan Munir. Pada hari Minggu kemarin, SBY sempat menuliskan sejumlah kicauan di Twitter terkait kasus Munir. Kicauan itu untuk menanggapi tudingan sejumlah pihak yang mengaitkan kasus Munir dengannya.