Indonesia Masih Minim Garap Energi Terbarukan
- ANTARA
VIVA.co.id – Wakil Ketua DPR, Agus Hermanto, menilai sudah saatnya pemerintah memaksimalkan pengembangan panas bumi untuk kebutuhan energi. Oleh karena itu, pemerintah tak lagi hanya mengandalkan sumber daya fosil.
"Dengan disepakatinya Paris Agreement tentang kesepakatan negara-negara menahan laju kenaikan suhu bumi maka tren energi dunia beralih menuju energi rendah karbon dengan energi terbarukan," kata Agus Hermanto di Gedung DPR, Jakarta, Senin 24 Oktober 2016.
Menurutnya, energi panas bumi menjadi salah satu energi terbarukan yang memiliki potensi besar di Indonesia. Sayangnya baru dimanfaatkan sekitar 5 persen dari total potensi yang ada.
"Energi terbarukan ini bisa bersumber dari air, panas bumi, angin hingga gelombang. DPR mendorong semua langkah untuk mempercepat pengembangan energi panas bumi di Indonesia," kata Agus lagi.
Ia menilai, pemerintah dan DPR karena itu perlu menyiapkan regulasi yang tepat dengan dilengkapi inovasi teknologi sehingga potensi-potensi energi terbarukan di Indonesia bisa dimanfaatkan dengan optimal.
(ren)
Pembiayaan BRI Pada Sektor Renewable Energy Tumbuh 19.1 Persen
BRI terus memperbesar porsi pembiayaan kepada sektor renewable energy atau Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai komitmen untuk mewujudkan perbankan berkelanjutan.
