Kisruh PPP, Majelis Hakim: Harus Patuh Putusan Pengadilan

Patrialis Akbar
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Anggota Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) RI, Patrialias Akbar Aswanto mengatakan, semua pihak yang terlibat perkara sah atau tidaknya sebagai pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sebuah partai politik harus patuh dengan putusan pengadilan.

Kemiskinan Ekstrem Musuh Bersama Bangsa Indonesia

Dia menilai, ada beberapa teori yang berulang dan harus ada yang diperkuat untuk meyakinkan hakim. Meski begitu, ia menilai semua pihak partai politik harus patuh terhadap putusan pengadilan, sehingga apabila ada yang tidak menyetujui kubu lain yang disahkan pemerintah itu bisa dianggap melanggar norma.

"Jadi, coba diformulasikan kembali tentang mestinya semua harus patuh pada putusan pengadilan. Bukan intervensinya yang harus ditonjolkan, tapi putusan pengadilan yang tidak bisa diabaikan karena sudah inkrah. Sehingga kita bisa yakin melanggar norma apabila orang tidak patuh pada putusan pengadilan," kata Patrialis setelah sidang yang beragendakan Pemeriksaan Pendahuluan di gedung MK, Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2016.

Hadapi Pemilu 2024, PPP Dapat Tambahan Energi Baru

Lanjutnya, jika dicermati kembali putusan a quo (pasal yang diuji), saya perkirakan hal tersebut tidak hanya merugikan satu kubu tetapi juga kubu lain. "Karena apabila ada yang bersengketa, mestinya yang berhak mengajukan calon adalah yang diputus oleh pengadilan," kata Patrialis.

Berdasarkan informasi, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz bersama Dimyati Natakusumah menggugat ketentuan kepengurusan partai politik yang berselisih, khususnya untuk pasal 40 ayat 3 UU Pilkada.

Daftar Musuh Rusia hingga UAS Disebut Masuk Daftar Penceramah Radikal

Dalam gugatannya, Djan Faridz merasa telah dirugikan dengan surat keputusan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) yang mengesahkan hasil Muktamar VIII PPP yang dilaksanakan pada 8-11 April 2016 yang memenangkan kubu Romahurmuziy.

Padahal, Djan Faridz dinyatakan sah sebagai pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP berdasarkan Putusan Mahkamah Agung (MA) RI No. 601 K/Pdt.Sus-Parpol/2015.

(mus)

Rumah penduduk miskin

Bank Dunia Mengubah Batas Garis Kemiskinan pada Tahun 2022

Adanya ketentuan baru Bank Dunia mengenai hitungan paritas daya beli (PPP) atau kemampuan belanja mulai musim gugur 2022 .

img_title
VIVA.co.id
30 September 2022