Kontrak Politik Ahok dan Djan Faridz Dikawal Ketat Aparat
- VIVA.co.id/Eka Permadi
VIVA.co.id – Jelang penandatanganan kontrak politik antara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz dengan petahana pasangan calon Gubernur DKI Jakarta, Ahok-Djarot, Kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta, dijaga ketat aparat Kepolisian.
"Kalau melihat polisi itu untuk preventif, better than cure. Mungkin banyak yang ancam-ancam. Banyak ancaman lho terhadap kegiatan-kegiatan yang mendukung Ahok, apalagi sempat ada demo," kata Politikus PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusumah, di Jakarta, Senin 17 Oktober 2016.
Namun Dimyati mengatakan hingga saat ini memang belum ada ancaman terkait acara yang mereka gelar hari ini. Anggota DPR ini mengatakan, pengetatan keamanan jelang kedatangan Ahok-Djarot menjadi hal wajar setelah berbagai ormas seperti FPI melakukan aksi besar-besaran di balai kota Jakarta, Jumat lalu.
"Ahok ini pejabat negara, Gubernur DKI. Kontrak politik sangat menarik, wajar ada pengamanan untuk preventif, " ujarnya.
Dari pantauan VIVA.co.id, puluhan polisi telah bersiaga baik di dalam maupun di luar pagar pembatas gedung PPP tersebut. Selain itu disiagakan pula fasilitas water cannon.
Sejumlah figur dari partai koalisi sudah tampak memasuki DPP PPP yakni Ketua Umum versi muktamar Jakarta, Djan Faridz, Ketua DPD Hanura DKI, Ongen Sangaji, dan Sekretaris DPW Partai NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino.