Pilkada Jakarta 2017

Diluluskan MK, Politik Dinasti Dinilai Tak Masalah

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
Sumber :
  • ANTARA/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lukman Edy mengomentari majunya Agus Harimurti Yudhoyono dalam Pilkada DKI Jakarta yang dianggap sebagai upaya membangun politik dinasti. Pasalnya, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berlatar belakang militer itu mendadak dicalonkan dalam kontestasi Pilkada.

Menurut Penelitian, Wilayah yang Dikuasai Dinasti Politik Identik dengan Kemiskinan

"Kita tidak larang dinasti politik. MK (Mahkamah Konstitusi) sudah menolak gugatan orang yang antidinasti politik. Ini putusan MK," kata Lukman Edy di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 11 Oktober 2016.

Wakil Ketua Komisi II itu mengatakan, DPR sebenarnya sudah pernah membuat aturan dalam Undang-undang Pilkada yang isinya antidinasti politik. Oleh karena itu, anak atau generasi langsung di bawahnya, tak boleh mencalonkan diri jadi pejabat yang hampir berkedudukan sama.

Unggah Kopi Tubruk, Anies Ikutan Senggol Asian Value dan Human Rights

"Itu sudah dibatalkan MK dan MK sudah bolehkan politik dinasti. Tentu kita jalankan putuskan MK," kata Lukman.

MK sebelumnya pernah menganulir larangan politik dinasti dalam pemilihan kepala daerah. Mahkamah menilai, ketentuan yang sebelumnya masuk dalam UU Pilkada itu bertentangan dengan UUD 1945 sehingga harus dibatalkan.

Grace Natalie: Ade Armando Sudah Dapat Teguran Keras dari Mas Kaesang

Menurut Ketua Mahkamah MK Arief Hidayat, permasalahan politik dinasti sebenarnya bukan pada aturan atau UU namun letak krusialnya harus didudukkan pada pengawasan yang ketat.

"Bagaimana petahana bisa memanfaatkan posisinya dalam hal kebijakan dan anggaran, dari pengawasannya (perlu kuat)," kata Arief Hidayat.

(mus)

Diskusi Publik Rilis Survei LPI di Cagub Kaltim

Survei LPI di Cagub Kaltim: 50,3% Masyarakat Menolak Memilih Dinasti Politik

Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) melakukan survei terkait elektabilitas calon kepala daerah di Kalimantan Timur (Kaltim). Hasilnya, mayoritas responden tidak menyukai prak

img_title
VIVA.co.id
12 Agustus 2024