Pilkada Jakarta 2017

Ketika Agus Yudhoyono Dibandingkan dengan Hillary dan Bush

Agus Yudhoyono.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan membantah pencalonan Agus Harimurti Yudhoyono merupakan bagian dari politik dinasti yang dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono atau keluarga Cikeas. Syarief membandingkan situasi Agus-SBY ini dengan peristiwa-peristiwa politik di Amerika Serikat.

Survei LPI di Cagub Kaltim: 50,3% Masyarakat Menolak Memilih Dinasti Politik

Misalnya, Hillary Clinton yang kini menjadi calon presiden Partai Demokrat di AS, dahulu suaminya, Bill Clinton, merupakan seorang Presiden. Lalu, George Walker Bush dan sang ayah, George Herbert Walker Bush, yang menjadi Presiden AS dari Partai Republik. Lantas, apakah perbandingan tersebut tepat?

"Pernyataan Syarief Hasan dengan perbandingan seperti itu tidak cerdas. Membandingkan Agus dengan Hillary dan Bush adalah seperti membandingkan Timnas dengan PS Cikeas. Sangat beda," kata mantan kader Partai Demokrat, Tridianto, dalam perbincangan dengan VIVA.co.id, Senin, 10 Oktober 2016.

Menurut Penelitian, Wilayah yang Dikuasai Dinasti Politik Identik dengan Kemiskinan

Tri mempersilakan publik untuk melihat fakta yang ada. Hillary adalah senator sukses dan mantan Menteri Luar Negeri (Menlu). Sedangkan Bush adalah mantan Gubernur Texas pada 1995-2000 sebelum menjadi Presiden.

"Di Amerika prosesnya terbuka dan berdasarkan kemampuan," ujar pria yang juga teman dekat Anas Urbaningrum tersebut.

Unggah Kopi Tubruk, Anies Ikutan Senggol Asian Value dan Human Rights

Tri menuturkan, Agus belum pernah menjadi apa-apa di Demokrat, dan juga bukan kader. Tapi tiba-tiba dicalonkan sebagai cagub dalam Pilkada DKI Jakarta.

"Jadi lebih karena anaknya Pak SBY," lanjutnya.

Selain itu, di jalur militer, lanjut dia, menjadi Komandan Distrik Militer (Dandim), Agus juga belum pernah.

"Jadi Syarief Hasan kalau membandingkan harus bisa membedakan mana langit dan mana bumi. Kira-kira Syarief Hasan ini orang yang gagal paham," tutur dia.

Sebelumnya, Syarief menilai tudingan Agus tengah membangun suatu dinasti politik karena ayahnya merupakan politikus ulung yang dua periode menjabat sebagai Presiden di negeri ini, Susilo Bambang Yudhoyono, tak relevan.

"Masa membangun dinasti politik. Amerika Serikat saja bagaimana? Bangun dinasti politik tidak?" kata Syarief di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 10 Oktober 2016.

Ia pun menyebutkan sejumlah tokoh yang maju dalam kontestasi pemilu misalnya Hillary Clinton yang suaminya pernah ikut dalam kontestasi yang sama. Ia pun mempertanyakan Bush dan Bush Junior yang kembali maju.

"Apa itu dinasti politik?" kata Syarief.

Menurutnya, Agus maju bukan karena upaya membangun dinasti politik. Tapi Agus maju dalam kontestasi karena kemampuannya.

Agus sendiri membantah apa yang dilakukannya itu sebagai upaya melestarikan dinasti politik. Menurutnya, makna dinasti adalah kerajaan yang diberikan turun-temurun tanpa meminta persetujuan khalayak dan dengan sendirinya mendapat kekuasaan.

Sedangkan selama ini, dia mengikuti proses pencalonan gubernur Jakarta. Suami artis Anissa Pohan itu bahkan rela meninggalkan karier militernya yang telah dijalani selama 16 tahun. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya