Demokrat Dukung Perpanjangan Izin Siar 10 Televisi

Syarief Hasan
Sumber :
  • ANTARA/Wahyu Putro A

VIVA.co.id - Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan, menyatakan izin perpanjangan 10 lembaga penyiaran swasta (LPS) perlu didukung.

20 Tahun Tsunami Aceh, Ubaidillah Ajak Televisi dan Radio Masifkan Edukasi Kebencanaan

"Atas nama Demokrat, mempunyai kesimpulan. Karena ini hari terakhir KPI dan menteri untuk menentukan pelaku industri televisi swasta. Saya dukung menteri bila ambil diskresi memperpanjang televisi swasta," kata Syarief dalam rapat dengan KPI dan Kominfo di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 10 Oktober 2016.

Menurutnya, hal lain terkait persoalan yang muncul dalam proses izin perpanjangan ini cukup dijadikan pelajaran untuk melakukan evaluasi secara intens yang menjadi kerjasama antara KPI, kementerian, dan Komisi I DPR.

Net TV Bangkit? Ambisi Besar Manoj Punjabi Kuasai Layar Kaca

"Harapannya tingkat pengangguran lebih kita tekan. Kesejahteraan bisa meningkat. Demokrat dukung manakala sangat bermanfaat bagi rakyat termasuk perpanjangan 10 televisi swasta," kata Syarief.

Menurutnya, penilaian KPI selama dua terakhir ia apresiasi apapun hasilnya. Ia memberikan penghargaan dengan segala kekurangan yang dimiliki dengan waktu yang sangat terbatas.

Ketua KPI Minta TV dan Radio Masifkan Siaran Lagu Indonesia Raya Tiap Pagi

"Saya harapkan output yang dihasilkan bisa jadi pegangan. Saya mohon KPI ke depan lebih profesional dan berkomitmen one step ahead. Perlu evaluasi," kata Syarief.

Sebelumnya, sebanyak 10 stasiun televisi tengah diproses masa perpanjangan izin siarnya. Mereka masuk ke dalam mekanisme penjaringan administratif untuk dievaluasi oleh KPI dan Kominfo. Di antaranya SCTV, Indosiar, ANTV, Metro TV, MNC TV, Trans TV, RCTI, TV One, Trans 7, dan Global TV.

Icha Yang

Tampil Bareng Pantura Angel, Icha Yang Pecahkan Rekor Pribadi

Tidak berhenti pada pencapaian ini, Icha Yang semakin termotivasi untuk terus mengembangkan kariernya di dunia musik.

img_title
VIVA.co.id
14 Januari 2025