Survei: Pemilih Golkar Tak Solid Dukung Ahok
- VIVA.co.id/Danar Dono
VIVA.co.id – Partai Golkar telah memutuskan untuk menyokong petahana gubernur-wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI 2017. Namun dalam laporan yang diungkap Lingkaran Survei Indonesia (LSI), saat diadu head to head, suara pendukung Golkar tidak memihak ke Ahok-Djarot.
"Jika dua putaran dan diadu head to head, suara Golkar menangkan lawannya," kata Peneliti LSI, Ardian Sopa di Rawamangun, Jumat 7 Oktober 2016
Ketika diadu dengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, pasangan Ahok-Djarot meraup 34,8 persen suara pendukung Golkar. Berbanding terbalik dengan rivalnya dari koalisi Gerindra-PKS ini yang diprediksi mendapat 43,5 persen suara.
Hasil serupa juga terjadi ketika diadu dengan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, pasangan Ahok-Djarot mendapat 34,8 persen suara Golkar. Sedangkan Agus-Sylviana mendapat 39,1 persen.
Ardian pun menjelaskan secara umum mengapa pemilih partai Golkar akan cenderung tak memilih Ahok pada saat Pilkada nanti. Menurutnya, memang betul kader dan anggota partai Golkar mendukung Ahok, namun, di lapisan bawah sepeeti grassroot dan simpatisannya, belum tentu sejalan dengan elit dan kader parpol tersebut.
"Yang tidak memilih bukan anggotanya atau kader, tapi level bawah/grassroot atau simpatisan, sedangkan parpol pengusung lain, Nasdem,PDIP dan Hanura,mereka bulat dan mutlak mendukung Ahok dari level kader hingga simpatisan" ujar Ardian.