Pengamat: Ahok-Djarot Selesai di Putaran Pertama
- VIVA.co.id/Danar Dono
VIVA.co.id – Setidaknya dua lembaga survei, yakni Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dan Polmark Research Center (PRC), mengeluarkan hasil bahwa kandidat petahana, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat, tidak lolos pada putaran kedua pada Pilkada DKI 2017.
Berdasarkan hasil survei dari PRC, pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin mengatakan, dari 31,9 persen pemilih Ahok-Djarot, ternyata hanya 23,2 persen yang masih loyal memilih pasangan ini.
"Apabila data itu dibaca secara a contrario, maka itu artinya ada 8,7 persen pemilih petahana yang belum mantap untuk memilih pasangan tersebut, alias masih mungkin pindah ke ‘lain hati’," kata Said, kepada VIVA.co.id, Jumat 7 Oktober 2016.
Lanjut Said, elektabilitas Ahok pada pemilih konsisten juga masih bisa pindah ke lain hati. Juli 2016, pemilih konsisten Ahok-Djarot 28,7 persen. Tetapi, pada Oktober 2016, justru turun sebesar 5,5 persen.
Pemilih konsisten Ahok pun masih bisa berpindah ke lain hati. Sehingga, akan sulit bagi petahana, untuk menambah suara, atau bahkan tambah turun.
"Dengan tipe pemilih yang masih mungkin pindah ‘ke lain hati’ dan pemilih kategori labil, maka tentu akan sangat berat bagi petahana jika hanya mengandalkan 23,2 persen pemilih konsisten yang tersisa untuk masuk ke putaran kedua," jelas Said.
Masih ada lima bulan ke depan, sebelum pemilihan di Pilkada DKI tanggal 15 Februari 2017. Dengan tren ini, Said menilai peluang besar untuk head to head di putaran kedua adalah Anies-Sandi melawan Agus-Sylvi.
"Sebab itu, ada kemungkinan pasangan Ahok-Djarot pada akhirnya nanti akan selesai di putaran pertama," kata dia. (asp)