Strategi Tim Anies-Sandi di Pilkada DKI Jakarta
- VIVA.co.id/Irwandi Arsyad
VIVA.co.id – Tim kampanye atau tim pemenangan pasangan calon Gubernur dan calon wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno, mengaku telah menyiapkan strategi dan program, agar unggul dan menang pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ketua tim pemenangan Anies-Sandi, Mardani Ali Sera mengatakan, bahwa tim pemenangan tim pemenangan sudah membangun tim dengan komposisi yang solid. Selain itu, menurut dia, tim pemenangan Anies-Sandi juga telah membuat program dan target untuk menarik simpati serta meningkatkan angka pemilih untuk memilih pasangan calon yang diusung dan didukung oleh koalisi Parta Gerindra dan PKS.
"Hasilnya kami bersyukur yang pertama program kerja sudah ada. Yang pertama building tim, yang kedua target dijelaskan, yang ketiga program. Program sudah ada. Tinggal rapat terakhir finalisasi budgeting, yaitu di pleno ke empat. Insya Allah hari selasa besok Minggu depan (selesai masalah dana)," kata Mardani Ali Sera usai rapat pleno tim pemenangan Anies-Sandi di kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis malam 6 Oktober 2016.
Politisi PKS ini juga menjelaskan, bahwa secara umum ada tiga strategi utama, yakni mulai dari serangan darat, serangan udara dan operasi politik. Menurut dia, untuk tim darat, akan dikerahkan seluruh tim pemenangan mulai dari tingkat wilayah, Kecamatan, Kelurahan, RW, RT hingga ke setiap gang-gang, untuk menyisir seluruh penjuru wilayah DKI Jakarta guna menggaet pemilih. Sedangkan untuk serangan udara, menurut Mardani, pihaknya juga akan aktif di sosial media.
"Tim teritori dari 12.504 TPS. Kita siapkan relawan. Bukan hanya itu, di tingkat RW kita siapkan koordinator RW dan RT. Terus setiap gang ada guntarlih, regu penggerak pemilih, itu untuk tim teritori. Ada tim serangan udara, ada media konvensionalnya, ada sosmednya, ada tim data dan saksi. Tanggal 8 kita punya DPS (daftar pemilih sementara). Kita akan sisir semuanya," ucapnya.
Mardani juga menjelaskan, tim pemenangan dan relawan akan mendata pemilih yang masih mengambang atau belum memantapkan pilihannya. Para pemilih yang masih mengambang tersebut juga akan menjadi salah satu target untuk diajak memilih pasangan calon Anies-Sandi. Selain itu, Mardani juga menyebut, telah mempersiapkan tim berbasis informasi dan teknologi (IT) yang bisa mengetahui situasi dan kondisi paling terkini di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada saat proses pemungutan suara.
"Yang pertama yaitu saksi. Yang kedua, mendata yang berpotensi swing voters, itu yang akan kita ajak untuk kenal dengan calon kami. Tim IT berbasis TPS, setiap saksi akan terkoneksi dengan tim IT. Dengan tim IT yang seperti itu kita akan bisa membuat realtime count, bukan quick count."
(mus)