Elektabilitas Ahok Turun, PDIP: Masih Wajar
- Fajar GM
VIVA.co.id – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno menilai, menurunnya elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), bakal calon petahana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017, masih wajar.
Hal itu dikemukakan Hendrawan menanggapi hasil survei LSI yang menunjukkan turunnya elektabilitas Ahok per Oktober 2016.
"Saat itu belum ada tokoh lain yang secara definitif diusung sebagai calon gubernur. Kalau calon lain muncul angka-angka akan dibagi, responden punya alternatif pilihan. Jadi wajar saja," kata Hendrawan saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu, 5 September 2016.
Ia yakin, Ahok akan reborn atau elektabilitasnya kembali unggul dalam kompetisi Pilkada DKI Jakarta 2017. Saat ini, menurut dia, hal terpenting yaitu warga DKI bisa menyambut gembira pilkada karena disuguhi pasangan calon yang bagus-bagus. "Sekarang tinggal hadapi tantangan pilkada ke depan. Figur apa yang cocok," kata Hendrawan.
Meski yakin, Ahok akan reborn tapi semua hasil survei lembaga manapun dan focus group discussion akan menjadi bahan evaluasi bagi koalisi pengusung. Dari aspirasi tersebut, koalisi mulai merumuskan strategi pemenangan.
"Kita beruntung juga warga DKI relatif cerdas dan rasional. Itu sebabnya mereka tak akan terbuai, terpenjara hal yang tak rasional. Kami sudah punya rekam jejak yang panjang, sudah terbukti dan teruji untuk sajikan Jakarta sebagai masa depan yang membanggakan," ujar Hendrawan.
Sebelumnya, survei LSI pada Oktober 2016 menunjukkan elektabilitas Ahok merosot dari 59 persen pada Maret 2016 menjadi 31,1 persen. Angka itu masih di atas calon lainnnya, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 22,30 persen dan Anies Baswedan sebesar 20,20 persen. Namun, jika elektabilitas Anies ditambah Agus (42,5 persen) bisa mengalahkan Ahok (31,1 persen) dengan selisih 11,4 persen. (ase)