Ruhut Jadi Juru Bicara Timses Ahok, Ini Reaksi Demokrat
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
VIVA.co.id – Tim pemenangan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI 2017 telah diumumkan. Dalam susunan itu, terdapat nama kader Partai Demokrat, Ruhut Sitompul.
Mengenai hal itu, Partai Demokrat menghormati perbedaan pendapat sepanjang belum menjadi garis partai. Namun jika sudah menjadi garis partai, maka kader wajib menjalankan instruksi pimpinan Demokrat untuk memenangkan seluruh pasangan calon yang diusung partai.
"Secara etika tentu kami hormati hak politik saudara Ruhut untuk menjadi timses Ahok, apalagi menjadi juru bicara paslon lain. Secara organisasi sesuai kode etik dan AD/ART mekanisme partai, sedang berjalan," kata Ketua Divisi Komunikasi Publik Demokrat, Imelda Sari, lewat pesan singkatnya, Rabu 5 Oktober 2016.
Imelda mengungkapkan, dalam proses terhadap Ruhut, sebelumnya sudah ada panggilan kepada Ruhut dari Komisi Pengawas, namun panggilan itu belum dipenuhi. Dia mengatakan, rekomendasi terhadap Ruhut akan segera keluar.
"Dalam satu dua hari ini rekomendasi dari Komwas akan diberikan kepada pimpinan parpol. Kita tunggu saja," ujar Imelda.
Menurut Imelda, saat ini partai dan koalisi tengah fokus dengan hal yang lebih penting lagi, yakni memenangkan setiap pasangan yang didukung Demokrat dalam Pilkada 2017.
"Urusan yang lebih penting bagi kami, ada 101 pilkada yang saat ini harus kami fokuskan agar target kemenangan 35 persen bisa kami capai," kata Imelda.
Sebelumnya diberitakan, Ruhut telah mundur dari jabatannya sebagai Koordinator Polhukam Partai Demokrat. Alasannya, ia akan turun langsung dalam mengkampanyekan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta.
"Karena saya sudah masuk kampanye Ahok, kan saya harus turun jadi juru kampanye dan blusukan dan sebagainya," kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 4 Oktober 2016.
Menurutnya, tidak elok jika ia masih memegang jabatan Ketua Koordinator Polhukam Partai Demokrat sekaligus menjadi juru kampanye Ahok.
"Tapi kalau kader, saya tetap kader, karena saya sangat menghormati Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Sebagai kader tidak (mundur), karena Demokrat bukan partaiku yang pertama, tapi partaiku yang terakhir," kata Ruhut.