Ahok Janji Tak Kampanye Terselubung
- VIVA.co.id/Fajar Ginanjar Mukti
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berjanji tidak akan memanfaatkan kegiatan rutinnya, menghadiri undangan pernikahan warga di setiap akhir pekan, untuk berkampanye.
Ahok menyadari menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017, muncul kekhawatiran sebagai calon petahana ia akan memanfaatkan kesempatan itu untuk melakukan kampanye terselubung.
Menurut Ahok, di luar masa Pilkada sekali pun, ia kerap ditawari menyampaikan sesuatu kepada hadirin. Ahok mengatakan politisi lain pasti akan menyambut tawaran itu. Namun ia, tidak mengiyakannya.
"Saya lakuin enggak? Enggak," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Senin, 3 Oktober 2016.
Ahok mengatakan, ia mengejar waktu supaya bisa menghadiri undangan lain. Setiap akhir pekan, tak kurang dari 10 undangan ia hadiri. Selain pernikahan, undangan itu bisa berupa pesta ulang tahun hingga upacara pemakaman.
Lagipula, Ahok merasa akan menjadi tidak tepat jika ia berbicara di acara-acara itu. Perhatian utama hadirin harus tetap kepada pengantin atau siapa pun yang mengadakan acara. Ia sekadar menjadi tamu undangan.
"Padahal tuan rumah sering nawarin kita, apalagi MC, nawarin kita buat naik, (berkata) 'ya Pak, sepatah, dua patah kata'. Saya bilang enggak usah. Saya bilang rekam saja untuk yang menikah," ujar Ahok.
Ahok mengatakan, kebiasaan menghadiri undangan warga telah dilakukannya sejak menjadi Bupati Belitung Timur pada tahun 2005.
Namun, Ahok menegaskan, ia tidak akan memanfaatkannya untuk berkampanye. Hal itu malah akan mengganggu acara yang ia hadiri.
"Ngapain saya naik ke atas, cuap-cuap, sampaikan visi misi? Enggak. Saya enggak pernah," ujar Ahok.