Ahok Ingatkan Warga Tak Tertipu Cagub yang Hanya Jago Teori

Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama belanja souvenir Teman Ahok.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Ginanjar Mukti

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menugasi komunitas relawan pemenangannya, Teman Ahok, untuk hanya mengampanyekan keberhasilan dirinya dan pasangannya, Djarot Saiful Hidayat, dalam memimpin Jakarta. Keduanya, adalah calon pasangan petahana di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

Menurut Ahok, sapaan akrab Basuki, hal itu penting dilakukan. Kampanye calon kepala daerah yang ideal adalah kampanye yang menyampaikan hal yang telah dilakukan pasangan calon untuk membangun daerahnya, bukan sekadar menyampaikan janji atau menyoroti keburukan daerah yang belum mereka pimpin. Kampanye yang ideal, juga bukan kampanye yang sekadar mempromosikan kepribadian calon kepala daerah.

"Kami ingin Jakarta jadi etalase, model kampanye politisi Pilkada yang jujur, bukan pencitraan," ujar Ahok dalam peluncuran ulang Teman Ahok di Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu, 1 Oktober 2016.

Ahok, berpandangan sejumlah pasangan calon kepala daerah di Pilkada sekadar menyampaikan klaim mereka akan membangun daerah dengan lebih baik. Namun, menurutnya, pengalaman mereka nol. Hal itu akan membahayakan bila dibiarkan. Pembangunan daerah, tidak akan optimal bila mereka yang terpilih.

"Semua jualan 'kecap' nomor satu, kecap nomor satu. Kamu pernah kerja enggak, punya bukti enggak?," ujar Ahok.

Ahok, berharap model kampanye kinerja yang dilakukan Teman Ahok akan dicontoh tim pemenangan pasangan calon lain, termasuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI. Dengan demikian, menurutnya, rakyat akan memilih pemimpin yang memang menjual hasil kerja mereka, bukan janji-janji semata.

"Tidak ada lagi rakyat yang ketipu dengan orang yang cuma pinter ngomong teori-teori doang," ujar Ahok.

Tak jamin menang

Ridwan Kamil Janji Perbanyak Trotoar Empat Kali Lipat di Jakarta jika Jadi Gubernur

Budayawan Betawi Ridwan Saidi memprediksi, Basuki Tjahaja Purnama yang berpasangan dengan Djarot Syaiful Hidayat akan keluar dari jalur kemenangan Pilkada DKI Jakarta yang akan digelar pada Februari 2017 mendatang.

"Saya kira Ahok out, Ahok selesai. Kalau dua paslon lain saya tidak tahu. Kita serahkan kepada warga DKI untuk memihak Anies atau Agus," ujar Ridwan di Jakarta, Sabtu.

Anies Pastikan "Anak Abah" Dukung Pramono-Rano di Pilgub Jakarta

Menurutnya, tak ada jaminan Ahok akan menang, meski diusung banyak partai politik. "Bukan itungan itu, partai hanya untuk memenuhi syarat saja," kata dia.

Ridwan menyerukan agar warga ibu kota tak lagi pilih Ahok, demi aman dan tentramnya Jakarta. "Jangan pilih Ahok, selesai. Untuk amannya kota Jakarta jangan pilih Ahok," ujar dia.

Jadi Gubernur Jakarta, Pramono Anung Tegas Akan Jual Saham Anker Bir

Sementara itu, menanggapi fakta bahwa dari tiga pasangan calon yang akan bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta, antara lain, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Hanya ada satu nama yang asli Betawi, yakni Sylviana Murni. Kata dia, tidak masalah kalau nanti yang jadi pemimpin DKI bukanlah asli orang Betawi.

"Sebenarnya tdak jadi masalah. Dari tiga paslon tidak ada yang asli orang sini (Betawi). Hanya Sylviana itu pun dia calon wakil gubernur. Saya kira Anies dan Sandi lama di sini (Jakarta). Bahkan Sandi itu istrinya orang betawi," ungkap dia.

Sebelumnya, Ridwan menyebut apa yang dilakukan Ahok selama memimpin DKI justru lebih sering membuat gaduh, dan meresahkan warga Ibukota. Dia berharap, pada Pilkada 2017 nanti, lahir pemimpin Jakarta yang bisa membuat Ibukota menjadi tenang dan damai.

Karena itu, penting kata dia, pemimpin Jakarta selanjutnya bisa mencipatkan kedamaian, ketentraman masyarakat terlebih dulu ketimbang melakukan pembangunan.

Meski dirinya juga mengakui tidak ingin menghambat pembangunan yang ada. Hanya saja dengan catatan, pembangunan boleh dilanjutkan asal tidak menimbulkan keributan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya