Pilkada Diwarnai 'Perang Siber', Kominfo Awasi Media Sosial
- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id – Suhu politik di media sosial jelang Pilkada serentak kian meningkat. Menteri komunikasi dan informatika (Menkominfo) Rudiantara mengaku sudah melakukan beberapa antisipasi menghindari cyber war jelang Pilkada.
"Kita sudah bicara dengan teman-teman pegiat sosial kemasyarakatan, tokoh-tokoh yang berkecimpung di bidang sosial kemasyarakatan," kata Rudi di kantor Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Kamis 29 September 2016.
Namun, Rudi mengakui baru akan bertemu dengan pihak penyelenggara Pilkada seperti KPU, Bawaslu dan DKPP terkait penggunaan media sosial dalam Pilkada. Pertemuan tersebut akan membahas teknis penggunaan media sosial dalam pilkada.
"Pemanfaatannya harus ada semacam kesepakatan etika secara lebih umum. Kalau tidak ini cenderung mengarah ke hal negatif terus penggunaannya," ujarnya.
Fenomena bullying pendukung kandidat kepada kandidat lain sudah nampak. Termasuk saling serang dengan berbagai hal negatif di media media sosial sudah mulai memanas.
Rudi memastikan pihaknya siap membantu penyelenggara Pilkada terutama Bawaslu dalam mengawasi media sosial. Namun pengawasan ini tidak mungkin dilakukan tanpa ada kerja sama antara Menkominfo dengan pihak penyelenggara Pilkada itu sendiri.
"Kominfo kan sebagai regulatornya, meregulasi. Tetapi penyelenggaranya juga harus ikut serta. Artinya ekosistem dalam konteks media sosial ini yang harus di ikut serta juga. Nah ini yang harus dibicarakan dengan Bawaslu dan yang lain," ungkapnya.