Saat Ketum Sibuk Cagub, Novanto Blusukan ke Kalimantan
- Dok.DPP Partai Golkar
VIVA.co.id – Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto mengunjungi perkampungan nelayan jembatan kampung Bongkok, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Rabu 21 September 2016. Itu dilakukannya di sela-sela acara pelantikan pengurus DPD Provinsi dan kabupaten/kota itu, Novanto menyempatkan diri bersama istrinya, Deisty Novanto, mendatangi perkampungan nelayan.
Berdasarkan keterangan pers yang diterima, dalam kesempatan itu para nelayan menyampaikan beberapa keluhan terkait Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang larangan penangkapan kepiting dan udang petelur.
"Kami berharap larangan itu tidak sepenuhnya berlaku bagi nelayan di sini," kata Musthafa, Ketua HNSI Kota Tarakan.
Mereka juga minta agar pemerintah membantu dalam penyediaan bibit. Budidaya kepiting dan udang di perkampungan ini sebagian besar merupakan komoditas ekspor.
Menanggapi keluhan para Nelayan, Novanto langsung menelepon Menko Maritim, Luhut Pandjaitan. Melalui komunikasi telepon, para nelayan menyampaikan keluhan tersebut. Melalui sambungan telepon, Menko Maritim Luhut menyampaikan akan memperhatikan permasalahan tersebut. Novanto menyampaikan bahwa Partai Golkar memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kesejahteraan nelayan.
"Kami mendukung upaya-upaya pemerintah untuk meningkatkan pendapatan mereka," ujar mantan Ketua DPR ini.
Novanto juga mengaku prihatin dengan kondisi infrastruktur komunitas nelayan jembatan bongkok menuju perkampungan. Melihat keadaan tersebut, Novanto meminta kepada anggota DPR RI dan DPRD Fraksi Partai Golkar setempat untuk memperjuangakan anggaran perbaikan. Pada kesempatan tersebut, Novanto menyerahkan bantuan renovasi masjid sebanyak 100 zak semen.
Turut serta dalam rombongan Novanto antara lain Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Udian Hianggio dan Ketua DPD Partai Golkar Kaltara, Syarif Thalib. Sementara sejumlah pengurus DPP Partai Golkar yang ikut antara lain Hidayat Mus, Fahd A Rafiq, Ace Hasan Syadzily dan Hetifah, Anggota DPR RI dapil Kaltara serta sejumlah pengurus DPP lainnya.