Kisah Marzuki Alie Mengalami Kejadian Mirip Irman Gusman
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id – Ketua DPR periode 2009-2014, Marzuki Alie, mengaku prihatin dengan kasus yang menyeret Ketua DPD, Irman Gusman. Irman menjadi tersangka kasus dugaan suap gula impor dan kini ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Melihat kasus yang dialami legislator daerah pemilihan Sumatera Barat itu, Marzuki mengaku semua pejabat negara sangat bisa bernasib sama. Marzuki pun menceritakan, ia sempat mengalami kasus serupa dari tamu-tamu yang datang ke tempatnya.
"Kondisi masyarakat kita, kalau ada teman atau kenalan atau kenalan dari keluarga, begitu kita menjadi pejabat dalam pikirannya pasti kita bisa menolong," jelas Marzuki kepada VIVA.co.id, Senin 19 September 2016.
Situasi ini semakin menjadi, ketika ia semakin terbuka. Sehingga, semakin banyak orang yang datang untuk meminta tolong. Tentu tidak semuanya baik.
"Ada yang bisa membawa kita ke surga, ada yang bisa membawa kita ke neraka," kata mantan Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat itu.
Ada yang memilih untuk menghindar, tapi kadang dianggap salah juga. Sebab, baik sahabat hingga keluarga, menganggapnya lupa diri.
"Padahal kalau kita sadar, itu jalan yang terbaik untuk menghindari kemungkinan kasus seperti IG (Irman Gusman)," ujar politisi asal Palembang ini.
Menurutnya, sepanjang bisa menolong, biasanya akan ditolong. Itu juga yang terjadi pada dirinya saat menjabat dulu. Ia mengaku, sangat terbuka apalagi kalau yang datang adalah dari daerah.
"Ada yang lapor LPG kosong, saya telepon Dirut Pertamina. Ada yang pupuk langka, saya telepon menteri pertanian," ceritanya.
Beragam orang yang datang. Namun, lanjut Marzuki, beragam juga kelakuan dari para tamu tersebut. Termasuk, soal uang titipan yang terkadang diselipkan tanpa sepengetahuannya.
"Pernah saya ditinggali uang dalam map, setelah seminggu baru ketahuan," katanya.
Setelah ditelusuri, akhirnya diketahui siapa tamu yang menyelipkan uang itu. Marzuki pun mengaku meminta pihak tersebut untuk mengambil kembali uang titipannya itu.
"Ada yang meninggalkan bungkusan dalam kantong, setelah dia pulang ketahuan ternyata ada uangnya," lanjut Marzuki.
Ia lantas meminta ajudannya, untuk mengembalikan uang itu. Bahkan Marzuki mengancam tidak akan membantu orang tersebut seandainya uang itu tidak diambil kembali.
Tidak sedikit juga, yang tetap memaksa untuk memberikan uang itu. Sikap pribadi lah, yang membuat pejabat bisa menghindar. Marzuki mengaku, bisa menghindar dari pemberian itu.
"Alhamdulillah selalu saya katakan, saya lebih kaya dari kamu," katanya.
Menurut dia, jawaban itu lebih baik diutarakan untuk menghindari persoalan seperti yang dialami Irman Gusman.
Bahkan Marzuki memberi masukan, kalau ada pejabat yang tidak bisa menghindar dari godaan itu, lebih baik tidak terlalu terbuka dengan tamu. Walau akhirnya dianggap lupa kawan atau pejabat yang tidak menginjak bumi.
"Untuk menghindar agar kita tidak terjebak kasus seperti IG," katanya.
Â
(ren)