Hal Ganjil di Survei Poltracking Menurut Politikus Hanura
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura, Dadang Rusdiana mengomentari hasil survei Poltracking yang menunjukkan head to head pasangan Tri Rismaharini dan Sandiaga Uno yang disebut memiliki elektabilitas yang lebih tinggi dibandingkan Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok dan Heru Budi Hartono.
"Survei itu harus ditelusuri dulu metodologinya seperti apa. Namun, kalau hasil survei Poltracking seperti itu tak masalah," kata Dadang melalui pesan singkat kepada VIVA.co.id, Jumat 16 September 2016.
Hanya ia mengatakan, beberapa lembaga survei lainnya justru menampilkan elektabilitas Ahok masih di atas calon lainnya. Namun, perbedaan hasil survei menurutnya sangat mungkin terjadi.
"Kalau saya melihat dari kepuasan masyarakat terhadap kinerja Ahok. Masih hasil survei Poltracking bahwa kepuasan masyarakat atas kinerja Ahok itu hampir mencapai 70 persen," kata Dadang.
Menurutnya, bagi incumbent, dengan tingkat kepuasan masyarakat hingga 70 persen, seharusnya bisa linear dengan peluang Ahok bila mencalonkan diri kembali di pilkada.
"Jadi, kami optimis Ahok masih unggul dibandingkan calon yang lain, karena masyarakat Jakarta pada umumnya puas dengan kinerja Ahok," kata Dadang.
Sebelumnya, dalam survei yang dilakukan Poltracking disebutkan bahwa jika Risma berpasangan dengan Sandiaga Uno, bisa mendapat perolehan 38,21 persen, mengalahkan pasangan Ahok dan Heru Budi Hartono dengan 36,92 persen.
Survei yang dilakukan Poltracking lndonesia ini dilaksanakan pada tanggal 6 sampai 9 September 2016, dengan menggunakan metoda multistage random sampling. Responden yang dilibatkan dalam survei ini sebanyak 400 orang dengan margin of error sebesar kurang lebih 4,95 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (asp)