Puluhan Parpol di Asia dan Eropa Bakal Pelajari Subak
- http://www.jalan-jalan-bali.com
VIVA.co.id – Puluhan partai politik dari negara di kawasan Asia dan Eropa akan mempelajari subak di Bali, pada 20 September mendatang. Kegiatan itu akan dilaksanakan dalam rangkaian Seminar Progressive Alliance di Padma Resort Legian, 19-20 September 2016. Subak sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia (WBD).
PDIP bakal menjadi tuan rumah Seminar Progressive Alliance yang pertama kali digelar tersebut. Panitia seminar mengatakan ada 30 parpol dari 30 negara di Asia dan Eropa yang mengonfirmasi hadir pada kegiatan tersebut. Sementara 90 negara telah diundang untuk menghadiri kegiatan tersebut.
"Usai seminar, pada tanggal 21 September nanti, pukul 14.00 Wita, pimpinan parpol itu akan mengunjungi Subak Sembung Kelurahan Peguyangan Denpasar," kata I Gede Ngurah Hartawan, Seksi Acara Sekretariat dan Rapat Panitia Lokal Progressive Alliance Seminar di kantor DPD PDIP Bali, Rabu 14 September 2016.
Ngurah Hartawan yang didampingi Wayan Windia menjelaskan, para pimpinan parpol itu akan diberi penjelasan tentang subak oleh Wayan Windia, yang merupakan Ketua Pusat Penelitian Subak Universitas Udayana.
"Akan dijelaskan kepada petinggi partai di Asia dan Eropa tentang pengelolaan subak. Kita pilih subak karena ini terkait dengan kesejahteraan petani. Petani belum sepenuhnya mendapat perhatian dari pemerintah. Tidak ada garansi dari pemerintah," jelas politikus muda PDIP ini.
Sebelum mengunjungi subak, para petinggi parpol itu menggelar seminar dan workshop dengan isu utama tentang demokrasi dan keadilan sosial pada 19-20 September. Seminar Progressive Alliance yang mengangkat tema Living Together In A New World, Building Solidarity and Social Justice (Bersama Menghadirkan Dunia yang Baru, Membangun Solidaritas dan Keadilan Sosial), itu akan dibuka oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ngurah Hartawan menjelaskan, kegiatan seminar itu merupakan kerja sama antara Proggressive Alliance (PA), Socdem Asia dan PDIP. Kegiatan itu merupakan forum diskusi yang mewadahi berbagai tema sosial politik. Acara itu bersifat tahunan yang dilakukan di berbagai negara secara bergantian.
"Tahun ini Indonesia khususnya PDIP mendapat kehormatan sebagai penyelenggara," ujarnya.
Dalam seminar tersebut akan didiskusikan beragam tema di antaranya kesetaraan ekonomi dan pengentasan kemiskinan dalam membangun kebijakan yang berkeadilan sosial, bagaimana membangun kebijakan yang demokratis dan transparan untuk pertumbuhan yang inklusif.
Kebijakan tersebut dianggap mendorong negara untuk melayani seluruh warganya dan memberdayakan mereka yang kurang mampu. Pertumbuhan inklusif berarti peningkatan keadilan sosial dijamin dengan adanya pelayanan publik yang baik dan atmosfer bisnis yang semakin pro rakyat.
"Tema-tema tersebut menjadi bahan diskusi dalam seminar ini," katanya.
NGurah mengatakan, kegiatan tersebut, bertujuan membangun jejaring antarpartai dan wadah diskusi, masalah terkini di seluruh dunia dan memikirkan penyelesaiannya. Selain itu, juga menunjukkan kepada dunia luar pemerintah Indonesia siap dalam menjalankan inovasi baru dalam menyelesaikan berbagai permasalahan pembangunan.