Benny Harman: Jika Tahu Arcandra WNA, Jokowi Bisa Di-impeach
- ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id – Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merespons pernyataan Wakil Ketua Komisi III DPR, Benny K Harman. Anggota Fraksi Partai Demokrat itu menyebut warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi Warga Negara Asing (WNA) sebagai 'pengkhianat'.
"Pengkhianatan itu satu terminologi yang harus kita pikirkan bersama. Teman-teman diaspora di luar sana nanti akan sangat tersinggung dengan apa yang disampaikan," kata Yasonna dalam rapat dengan Komisi III di DPR, Rabu, 7 September 2016.
Yasonna menilai memilih satu kewarganegaraan lain belum tentu menjadi suatu pengkhianatan pada bangsanya. Dia mengaku sering bertemu warga diaspora. Menurutnya, banyak potensi anak bangsa yang tidak kembali. Tapi ada juga yang harus mengerjakan kontrak yang mensyaratkan kewarganegaraan negara bersangkutan.
"Kalau dikatakan pengkhianatan ada menjadi WNA, tapi not all of them," kata Yasonna.
Benny mengklarifikasi. Menurutnya, menjadi WNA menjadi hak yang bersangkutan. Tapi konteks pengkhianatan yang ia maksud apakah memang sengaja Arcandra memberikan informasi 'gelap' pada Presiden Joko Widodo.
"Kalau betul, ini pengkhianat. Makanya saya tanya, apakah Presiden sengaja angkat WNA jadi pembantunya atau beliau (Arcandra) sengaja beri info sesat," kata Benny pada kesempatan yang sama.
Yasonna pun menegaskan, baik Presiden dan Mensesneg dipastikan tidak mengetahui soal dwi kewarganegaraan Arcandra. Persoalannya ada hal yang dilematis. "Presiden, Mensesneg, semua tidak tahu. Itu pasti," kata Yasonna.
Benny pun kembali menyela pembicaraan Yasonna. Ia mempertanyakan kalau memang Presiden tidak mengetahui, maka apakah Arcandra tak mengajukan CV?
Sebab, ketika tidak tertulis dalam CV-nya soal dwi kewarganegaraan, maka jelas, menurutnya, Arcandra telah berbohong. "Jelas ini pengkhianat. Tapi kalau Presiden tahu, Presiden bisa di-impeach," kata Benny.
Menjawab hal tersebut, Yasonna menegaskan soal teknis 'di dapur'. Soal CV Arcandra ia tak berkewenang. "Karena memang urusan saya soal kewarganegaraan, bukan soal siapa diangkat jadi apa," kata Yasonna. (ase)